METRO SUMATRA NEWS

Gelar Parenting Wali Santri, Derliana: Peran Serta Orang Tua Sangat Menentukan Kesuksesan Pendidikan Santri

Padangpanjang, metro Sumatra news.com.
Pondok Pesantren Kauman Muhammadiyah Padangpanjang gelar parenting untuk wali santri baru tahun pelajaran 2022/2023. Mengangkat tema “Sinergitas Pendidikan dan Pengasuhan Untuk Santri lebih Cerdas Berkemajuan” kegiatan tersebut diselenggarakan di aula Buya HAMKA. Minggu (26/06).

Acara yang diadakan ini bertujuan untuk menyelaraskan pendidikan dan pembinaan santri selama mengenyam pendidikan di pondok pesantren, sehingga orang tua, guru dan santri bisa bersama-sama mewujudkan generasi Cerdas Berkemajuan sesuai dengan tujuan pendidikan yang ada dalam lingkungan Pondok Pesantren Kauman Muhammadiyah Padangpanjang.

Dalam upaya memberikan pemahaman tentang program pendidikan pondok pesantren serta pola pengasuhan santri, Dr. Derliana, M.A selaku Mudir Pondok Pesantren menyampaikan pentingnya keharmonisan orangtua dan pondok pesantren dalam pembentukan karakter santri.

“Suasana yang harmonis antara keluarga dengan pondok pesantren akan menguatkan pendidikan karakter santri kita. Selain itu, orangtua memiliki kewajiban menjadi teladan bagi santri kita. Untuk mewujudkan itu semua, makanya kita gelar kegiatan parenting ini agar orang tua memahami bentuk dan karakteristik progran pendidikan di pondok kita,” ungkapnya.

Selanjutnya beliau juga memberikan penguatan bahwa untuk mewujudkan generasi Qurani, orangtua mesti terlebih dahulu mencontohkan ahklak yang berdasarkan Al Quran. Dalam kehidupan program pendidikan pondok pesantren, pihaknya mempunyai trik khusus bagaimana cara mendidik santri sesuai dengan karakter yang memang sudah ada di dalam diri anak sendiri, salah caranya adalah melalui STIFIn. STIFIn merupakan salah satu cara dalam memetakan santri berdasarkan sistem operasi otaknya. Cara kerja STIFIn sendiri akan membagi karakteristik anak menjadi 5 bagian yaitu Sensing, Thinking, Instinct, Feeling dan Intuiting.

Ketua pelaksana penyambutan santri baru, Rezki menyatakan bahwa bahwa kegiatan parenting untuk wali santri baru ini berjalan sesuai dengan yang diharapkan. Hal ini tidak terlepas dari kerjasama semua pihak terutama para panitia penyambutan santri baru.

Ketua Divisi Humas Pondok Pesantren ini mengungkapkan Parenting merupakan agenda tahunan yang bertujuan untuk memotivasi para orang tua, para guru dan karyawan serta siswa. Terutama di masa-masa pasca pandemik banyak orang tua yang mengeluh bagaimana cara mendidik dan mengajari.

“Banyak sekali keluhan dari orang tua yang disampaikan terutama tulisan-tulisan yang beredar di dunia maya seperti facebook atau instagram. Sejumlah orang tua menilai banyak kekurangan dari proses pendidikan selama pandemi. Orang tua santri merasa kualitas pendidikan selama pandemi menurun, untuk itu kami berupaya menjawab tantangan tersebut dengan program-program pendidikan yang lebih berkualitas dan terbarukan,” terangnya.

Dilanjutkannya bahwa masalah lain yang juga dikeluhkan orang tua yaitu beberapa instansi pendidikan kurang melibatkan orang tua dalam proses pendidikan anak. Orang tua hanya dilibatkan ketika diadakan rapat dan keikutsertaan dalam membayar iuran sekolah, sehingga muncul pemahaman dari orang tua ketika mereka sudah mengikuti rapat dan turut membayar iuran sekolah maka tuntaslah peran mereka dalam pendidikan anak di sekolah. Padahal peran orang tua bukan hanya itu saja. Lebih dari itu. Beberapa penelitian menyatakan peran serta orang tua terbukti efektif dalam meningkatkan prestasi belajar anak, meningkatkan karakter anak, meningkatkan ketahanan anak di Pondok Pesantren, dan meningkatkan tingkat kelulusan anak. Untuk itu orang tua haruslah aktif dan terlibat memantau anaknya belajar, hindari sifat cuek atau abai terhadap aktivitas yang dilakukan anak saat di rumah. Salah satu penguatan terhadap hal itu dengan diadakannya parenting ini.

“Interaksi kepada guru perlu dilakukan orang tua ketika anak dan diri sendiri menemukan kesulitan terhadap pelajaran. Konsultasi dilakukan agar guru dapat memberikan solusi terbaik terhadap kesulitan yang dihadapi. Kepada orang tua untuk dapat mengawasi anaknya terutama ketika santri kita berada di rumah,” tutupnya.

Kegiatan yang melibatkan 250 wali santri ini berjalan dengan khidmat dan tertib. Semua wali santri terlihat puas dengan pelayanan yang dilakukan oleh pondok pesantren. Mulai dari penyambutan untuk tamu yang hadir, registrasi, hingga salam perpisahan dari orang tua kepada anak-anaknya.(je).

Exit mobile version