Payakumbuh,metrosumatranews.com.
Apa yang dilakukan oleh Nabi Muhammad Shallallaahu ‘alaihi wa Sallam dalam mendidik manusia yang sebelumnya tenggelam dalam lumpur kesesatan,tapi akhirnya berubah bagaikan mutiara, menjadi manusia yang mengukir peradapan terbaik dalam sejarah manusi?
Menurut Dosen UIN Bukittinggi,Sumatera Barat, Buya H. Irwandi Nashir, mendidik manusia cara Nabi ini sangat penting untuk dipahami bukan saja oleh umat Islam,tapi seluruh manusia di muka bumi ini. Sepanjang manusia melahirkan manusia,maka manusia butuh untuk dididik agar layak menyandang prediket manusia yang mulia.
Dijelaskannya, dalam al-Qur’an disebutkan ada empat hal utama yang dilakukan Rasulullah untuk mengangkat manusia dari lumpur kesesatan. Pertama, “Yatluu ‘alaihim aayaatihi” menjelaskan kepada manusia ayat-ayat Allah Ta’ala. “Semua berawal dari wahyu yang diturunkan Allah Ta’ala kepada Rasulullaah. Rasulullah menyakini itu,memahami,mengamalkan,dan menyampaikan kepada manusia.
Jika tak ada wahyu turun kepada Rasulullah,maka beliau tak tahu apa pun tentang iman dan tak bisa berbuat apa pun untuk mengajak manusia keluar dari jalan kesesatan,” jelas Buya Irwandi Nashir dihadapan jamaah majelis kajian masjid Muslimin,Labuah Baru, Kota Payakumbuh, Sumbar, Jum’at (7/10/2022).
Cara kedua, lanjutnya, memprioritaskan perbaikan batin melalui tazkiyatun nafs atau penyucian jiwa. Manusia diajak dan dibina untuk menanggalkan dan meninggalkan kesyirikan dan menggantinya dengan tauhid, mencampakkan kesombongan dan menggantinya dengan at-Tasliim atau ketundukkan jiwa dihadapan Allah Ta’ala.
“Berikutnya, Rasulullah melakukan ta’lim atau pembelajaran untuk masyarakat tentang isi al Qur’an. Nabi Muhammad membentuk masyarakat pembelajar (learning community) sehingga apa yang diajarkan Rasulullah diteruskan oleh mereka yang sudah tahu kepada yang belum tahu. Intinya, umat dibebaskan dari belenggu kebodohan dalam beragama,”jelas Direktur Lembaga Studi Dakwah Indonesia (LSDI) itu.
Dijelaskannya, kunci penting terakhir yang dilakukan Rasulullah adalah memberikan keteladan. Rasulullah mengajarkan sunnah atau hikmah baik melalui perkataan maupun tindakan.”Keempat cara itu diabadikan dalam al-Qur’an, surah Ali ‘Imran ayat 164,” terangnya.
“Jika empat hal itu hilang dari cara kita mendidik manusia, jangan harap lembaga pendidikan dapat melahirkan manusia yang mulia akhlaknya, menebarkan kebaikan dan melakulan perbaikan,” jelasnya. (Esteem).