Payakumbuh,metrosumatranews.com.
Sekolah yang didirikan Muhammadiyah sejatinya tak mengenal rumus menolak murid karena tak mampu membayar uang sekolah.
Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Kota Payakumbuh,Dr. Irwandi Nashir menyebut kepada metrosumatranews.com Minggu lalu di Payambuh, jika pesan surat Al-Ma’un yang kemudian menjadi basis membangun Teologi Al-Ma’un terus menginspirasi pengelola pendidikan di Muhammadiyah untuk mencari jalan membiayai pendidikan anak-anak yatim, dan dhuafa.
Dikatakannya, sebagi salah satu strategi sumber pembiayaan pendidikan untuk anak yatim dan kurang mampu, PDM Kota Payakumbuh membentuk Badan Pengelola Dana Orang Tua Asuh dan Peningkatan Mutu Pendidikan melalui SK Nomor 129/KEP/III.01D/2023,tanggal 17 September 2023.
Orang tua asuh, jelas Dr.Irwandi Nashir, adalah anggota masyarakat yang dengan sukarela mau menyediakan bantuan pendidikan kepada anak-anak yatim dan kurang mampu yang bersekolah di lembaga pendidikan yang dikelola PDM Kota Payakumbuh.
“Upaya untuk membantu anak-anak yatim dan kurang mampu ini tak lepas dari kesadaran kolektif kita betapa pentingnya pemberdayaan pendidikan utamanya pendidikan dasar dan menengah,” jelas dosen Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan,UIN Bukittinggi ini.
Dikatakannya, dengan mengharap ridho Allah Ta’ala, pihaknya mengajak dan mengetuk hati siapa saja yang mau menjadi orang tua asuh bagi anak-anak yatim dan dhu’afa yang jumlahnya mayoritas dan bersekolah di SD dan SMP Muhammadiyah Kota Payakumbuh.
Dana pendidikan dari orang tua asuh ini, jelas Dr.Irwandi Nashir,dikelola secara profesional dengan nominal sumbangan yang ditawarkan bervariasi sesuai dengan kemampuan orang tua asuh. Semoga ini menjadi amal jariyah bagi orang tua asuh dan jalan untuk mengantarkan anak-anak ini menggapai asa dan cita-cita,” imbuhnya. (STM/Irw).