Payakumbuh | metrosunatranews.com – Ketua PBSI Kota Payakumbuh Yendri Bodra Dt. Parmato Alam mendorong dan mendukung setiap PB yang ada di Kota Payakumbuh untuk bisa menggelar pebinaan dan iven pertandingan guna menjaring atlet-atlet pebulu tangkis muda dan dipersiapkan untuk ke jenjang yang lebih tinggi.
“Dengan menggelar pertandingan, kita bisa memantau bibit dari anak-anak kita, mengukur pembinaannya yang pada akhirnya nanti mereka bisa berkontribusi terhadap kemajuan bulu tangkis dan mengharumkan nama Kota Payakumbuh,” kata Dt. Parmato Alam saat menutup PB Tempur Cup Divisi 3 Tahun 2022 di Kelurahan Sawahpadang Aua Kuniang, Kecamatan Payakumbuh Selatan, Sabtu (7/5) malam.
Ketua Komisi B DPRD Kota Payakumbuh itu juga menambahkan tanpa adanya rasa persatuan dan semangat kebersamaan untuk peningkatan karakter atlet, tentu hal itu sulit untuk dicapai, namun Dia yakin dengan kekompakan urang awak, tak ada yang mustahil.
“Insyaallah selama ini atlet kita yang ikut di iven tingkat kabupaten/kota maupun Provinsi Sumbar, PBSI selalu menurunkan atlet, beberapa kali iven selalu juara umum. Saat ini sudah ada 18 PB outdoor dan 27 PB indoor di kota kita,” ujar Politisi Golkar itu.
Dt. Parmato Alam yang juga merupakan Ketua KORMI Kota Payakumbuh menegaskan salah satu instrumen mengukur tingkat pembinaan atlet adalah dengan menggelar iven olahraga, hal ini tak hanya untuk satu cabang olah raga saja, namun berlaku bagi setiap cabor, baik itu iven di tingkat regional kabupaten/kota ataupun provinsi. Pemerintah Daerah disini memiliki peran sebagai fasilitator iven tersebut.
“Tidak hanya satu segmen cabor saja, semua cabor punya hak untuk melakukan pembinaan dan difasilitasi pemerintah melalui KONI dengan agenda yang terukur dan resmi setiap tahun,” ulas pemerhati olahraga itu.
Terakhir, pria yang digadang-gadangkan sebagai calon kuat Wali Kota Payakumbuh pada Pilkada 2024 mendatang ini juga mengatakan iven olah raga bakal memiliki multiplier effect, selain mendatangkan atlet dari berbagai daerah, mereka juga membawa supporter yang tentunya akan menikmati wisata kuliner di Kota Randang.
“Kalau mereka menginap, tentu akan memanfaatkan hotel-hotel di kota kita. Jadi dampak iven tidak hanya untuk satu titik pembinaan atlet saja, namun kegiatan itu punya banyak dampak termasuk pergerakan ekonomi di daerah,” pungkasnya. (FR)