Indeks
Daerah  

Kota Seoul Korea Selatan Dinikmati Pengunjung Dengan Pakaian Setempat

Korea Selatan,metrosumatra.com.

Penyewaan Pakaian adat Khas Korea yang disediakan oleh pihak swasta di Kota Seoul Korea Selatan jadi rebutan pengunjung bahkan rata rata 1000 orang tiap Han menyewa secara pribadi atau bekelompok untuk berfoto di Gedung Bersejarah Istana peninggalan Raja tempo Dulu.

Mr.Hock pemilik Han BOK penyewaan bermacam jenis asesoris Korea itu ketika ditanya tentang jumlah pengunjung yang menyewa pakaian itu Tiap hari menurut nya rata sekitar 1000 orang dengan sewa sebesar Rp.20.000 Won setara Rp.250.000 atau Berpenghasilan Rp 250 Juta setiap hari.

Dilihat dari pengelolaan Objek bersejarah ini yang sudah diserahkan kepada Pihak Pariwisata di Korea, berbeda dengan cara yang kita lakukan dan beberapa objek Wisata di Indonesia. Bagi mereka hanya sekedar sewa pakaian saja yg dibayar selebihnya gratiis seperti karcis masuk lokasi objek, parkir dan bersua foto foto bebas dari biaya biaya.

Kalau ditempat kita kebanyakan banyak biaya yg harus bayar pengunjung Karcis masuk, parkir,sewa pakaian dan foto semuanya biasanya tidak satu paket. Satuhal yang juga jarang terlihat di objek wisata kita adalah kebersihannya luar biasa. Meskipun banyak pengunjung tetapi lokasi objek sangat bersih dari sampah bahkan hampir tidak berdebu sama sekali.

Keunikan lain yang kami rasakan adalah ketika berbelanja di kedai atau kios kaki lima semua harga sudah tertera dengan jelas setiap jenis dagangan dan tidak ada pedagang yang menggelar dagangan dilorong lorong jalan yang diperuntukan untuk pejalan kaki semua diatur rapi dan tidak terlihat sampah berserakan dan sepanjang pasar rakyat itu.

Berbeda dengan kebanyakan kebiasaan pedang kita kalau masih bisa dipajang barang dagangan pada koridor jalan dipajang terus sehingga terhalang pejalan kaki seperti di kota Batusangkar pedang buahnya dibiarkan bedagang sampai ketengah jalan tiap hari. Pemandangan sama juga terlihat dalam los yang ada di pasar Kita Sebab bagi pikiran pedagang kita beranggapan makin dekat ke jalan berjualan makin banyak pembeli padahal membuat justru sulit orang berjalan kakaki, bahkan bikin sumpek akhirnya orang tidak jadi berbelanja.

Selama empat hari kami mengunjungi sejumlah Destinasi Wisata di Korea jarang sekali terjadi kemacetan panjang jalan umum karena luas jalan dan trotarnya hampir sama besar. Ada peruntukan bagi pajalan kaki, bersepeda dan Sepeda motor yang jelas. Sehingga semua terlihat aman, tertib dan patuh, meskipun tidak ada Polisi atau Satpol PP yg mengawasinya atau Pak Ogah yg sering kita lihat dipersimpangan jalan di Daerah kita.

Untuk Pasilitas umum seperti Toylet tidak berbayar tidak ada kotak sumbangan kebersihan tetapi tetap bersih dan harum, khusus bagi masyarakat yang butuh Sepeda untuk transportasi lokal bisa mengambil sepeda yang diparkir pada pinggir pinggir jalan dan bebas memakainya cukup diparkir lagi pada pinggir jalan di tempat tujuan dan bisa dipakai lagi oleh orang lain secara gratis termasuk speda listrik. (MW).