Kunjungi Komunitas Pecinta Bonsai Kelapa Paliko, Wawako Erwin Yunaz: Sebuah Hobi Yang Unik dan Menarik

Payakumbuh, metrosumatranews.com— Banyak cara yang dapat dilakukan apabila seseorang ingin menyalurkan kreativitasnya, salah satunya adalah dengan memanfaatkan batok kelapa sebagai budidaya tanaman hias. Seperti yang dilakukan oleh Komunitas Pecinta Bonsai Kelapa Paliko.

Hanya dengan bermodalkan tunas kelapa saja, komunitas ini telah menghasilkan ratusan buah bonsai kelapa. Kreativitas dari komunitas tersebut ternyata sangat luar biasa, selama ini bibit tunas kelapa yang hanya terlihat biasa saja, berhasil dibuat menjadi sesuatu yang tidak biasa dan bernilai seni.

Dalam kunjungannya ke Komunitas Pecinta Bonsai Kelapa Paliko, Wakil Wali Kota H.Erwin Yunaz, SE, MM berkesempatan untuk menyaksikan langsung budidaya tanaman bonsai kelapa yang bertempat di Kelurahan Parik Muko Aie, Kecamatan Lamposi Tigo Nagari, Senin (26/10/2020).

Wawako Erwin Yunaz mengatakan bahwa budidaya tanaman bonsai kelapa merupakan suatu hobi yang unik dan menarik, serta budidaya tanaman bonsai ini merupakan suatu peluang bisnis yang potensial.

Lebih lanjut Wawako menyatakan akan siap menaruh perhatian terhadap keberlangsungan budidaya tanaman bonsai kelapa ini. “Bonsai kelapa ini merupakan suatu karya yang unik, yang perlu campur tangan pemerintah”, ujar Erwin.

Sejalan dengan itu, adapun langkah awal dari Wawako untuk memperkenalkan tanaman bonsai kelapa kepada masyarakat luas adalah dengan memajang bonsai di gedung balaikota itu sendiri. “Mungkin kita bisa gunakan balaikota untuk memajang tanaman – tanaman unik, bernilai seni dan bernilai ekonomis ini”, ungkap Erwin.

Selain untuk menyalurkan hobi dan kreativitas, tanaman bonsai kelapa ini juga bernilai jual dengan harga yang cukup fantastis. Deni Suheri, selaku anggota komunitas mengatakan bahwa penjualan bonsai didasarkan pada permintaan dan minat pembeli. “Harga bonsai tergantung pada usia tanaman dan tingkat kesulitannya itu sendiri, untuk beberapa jenis bonsai berkisar dari Rp.750.000 hingga Rp.1.000.000”, tutur Deni.

Diketahui sebelumnya komunitas yang telah ada sejak 5 tahun yang lalu ini telah memiliki 35 anggota yang masing – masingnya anggotanya memiliki tanaman bonsai sebanyak 10 hingga 20 buah tanaman. Budidaya tanaman bonsai kelapa sendiri memiliki dua alternatif untuk melakukannya, yaitu dengan media air dan media tanah.(Humas)

Print Friendly, PDF & Email

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *