Payakumbuh – Nagori Koto Nan Ompek barolek godang, 26 Niniak mamak Kanagarian Koto Nan Ompek dikukuhkan Lembaga Kerapatan Adat Alam Minang Kabau (LKAAM) Provinsi Sumbar di Kantor KAN Koto Nan Ompek, Rabu (16/11).
Hadir pada kegiatan itu Gubernur Sumatera Barat, Pj. Wali Kota Payakumbuh, Ketua LKAAM Provinsi Sumatera Barat, Ketua LKAAM Kota Payakumbuh, Ketua Bundo Kanduang Kota Payakumbuh, Ketua KAN se-Kota Payakumbuh, Ketua Bundo Kanduang Nagari se-Kota Payakumbuh, Niniak Mamak, Alim Ulama, jo Cadiak Pandai, Bundo Kanduang Kanagarian Koto Nan Ompek serta undangan lainnya.
Batagak pangulu merupakan upacara adat minang kabau dalam rangka meresmikan seseorang menjadi penghulu. Makna batagak pangulu bagi masyarakat minang kabau adalah mengukuhkan atau melegitimasi keberadaan penghulu di minang kabau, serta mengukuhkan sako(gelar yang di wariskan kepada kemenakan).
Gubernur Sumbar Mahyeldi mengucapkan selamat atas telah dikukuhkannya Niniak Mamak sebagai Pangulu di Kanagarian Koto Nan Ompek dalam acara Batagak Pangulu ini. Semoga Niniak Mamak yang mendapat amanah manjujuang Beban ini dapat melaksanakan tugasnya dengan baik.
“Dengan telah dilewakannya para pangulu baru, maka kegiatan pelestarian ABS-SBK di Nagari dapat semakin meningkat sehingga dapat mewariskan nilai-nilai positif yang terdapat dalam ABS-SBK,” kata Gubernur Sumbar Buya Mahyeldi.
Senada dengan Gubernur Sumbar, Pj. Wako Rida Ananda mengatakan, Pemko Payakumbuh sangat konsern dalam melaksanakan pelestarian Adat, Budaya dan tradisi di Kota Payakumbuh ini. Hal ini diwujudkan melalui dukungan anggaran pada program kegiatan adat, budaya dan tradisi pada Bidang Kebudayaan di Dinas Pariwisata Pemuda dan Olahraga.
“Kita (Pemko Payakumbuh – red) terus berusaha mensupport pelaksanaan operasional kegiatan pada masing-masing lembaga, salah satunya adalah melalui dukungan anggaran untuk kegiatan Batagak Pangulu ini,” ucapnya.
Dia juga berharap, sinergitas antara Niniak Mamak, Bundo Kanduang dan seluruh elemen adat dapat semakin kuat dengan Pemko Payakumbuh untuk memajukan dan memakmurkan kehidupan masyarakat di Kota Payakumbuh ini.
“Saat ini kita tengah dihadapkan pada persoalan ekonomi yang cukup sulit dengan tingginya angka inflasi. Angka kemiskinan bertambah, belum lagi masalah stunting,” ucapnya.
“Kami berharap para Pangulu dan niniak mamak serta bundo Kanduang turut serta berpartisipasi mengatasi masalah ini. Karena lebih mengetahui kondisi anak kemenakannya di kaumnya,” tukuknya.
Rida juga mengajak untuk menghidupkan kembali semangat kesetiakawanan sosial, semangat saling mengayomi, semangat gotong royong dan saling membantu terhadap sesama yang membutuhkan terutama bagi anak kemenakan di masing-masing kaum.
“Mari kita hidupkan kembali fungsi rangkiang yang dulu berperan dalam menjaga kecukupan pangan anggota kaum. Rangkiang dalam artian fungsi bukan dalam artian fisik. Dengan begitu kita harapkan tidak ada warga Payakumbuh yang kekurangan pangan dan ujungnya bisa mengentaskan kemiskinan didaerah kita,” ujarnya.
“Semoga kita bisa terus berkolaborasi menuju Payakumbuh yang makin maju dan berkembang dengan dukungan dari Niniak Mamak, Bundo kanduang dan seluruh Masyarakat,” tutupnya.
Sementara itu ketua panitia pelaksana alek batagak panghulu A. Dt. Simarajo Nan Runciang mengucapkan terimakasih atas perhatian dan dukungan Pemko Payakumbuh untuk suksesnya acara Baralek Batagak Panghulu Nagari Koto Nan Ompek tahun 2022.
“Alhamdulillah, kami atas nama panitia mengucapkan terimakasih ke Pemko Payakumbuh atas bantuannya untuk baralek panghulu Nagori Koto Nan Godang,” ucapnya.
“Terakhir kami baralek 8 tahun yang lalu yaitu tahun 2014 silam, berkat izin Allah kita bisa baralek malewakan inggiran soko 26 Niniak Mamak,” pungkasnya. (FR)