Batusangkar,metrosumatranews.com. – Tanah Datar memiliki objek wisata geopark Danau Singkarak, walau belum ditetapkan Unesco maupun secara Nasional namun potensi itu ada, karena kawasan Danau Singkarak termasuk dalam perlintasan patahan pulau Sumatera.
Dikatakan Febrin Anas Ismail Tim Ahli Geopark Ranah Minang (GRM) yang juga dosen Universitas Andalas Padang ini bahwa kawasan Danau Singkarak mengalami perubahan setiap tahun karena terjadinya pergeseran akibat tekanan dari kulit bumi yang terus bergerak.
Selain itu Danau Singkarak merupakan warisan geologi dan memiliki keunikan serta nilai ilmiah yang didukung keanekaragaman hayati flora dan fauna, budaya, pariwisata sehingga berpotensi menjadi destinasi wisata Geopark Nasional.
Hal itu dikatakannya ketika menjadi narasumber pada saat pembukaan Pelatihan Pemandu Wisata Geopark Tanah Datar yang dilaksanakan Dinas Pariwisata Pemuda dan Olah Raga, Rabu (04/11) di ball room Hotel Emersia dan Resort Batusangkar.
Dalam paparannya itu Febrin sampaikan geopark diartikan sebagai “geo” adalah bumi, “park” adalah taman, sehingga geopark dimaknai sebagai taman bumi, yang mana geopark ini sebagai manajemen pengembangan kawasan yang memiliki unsur-unsur geologi terkemuka (outstanding), termasuk nilai arkeologi dan ekologi.
Dalam hal ini masyarakat lokal dan pemerintah setempat bekerjasama melindungi dan meningkatkan fungsi warisan alam guna meningkatkan kesejahteraan bersama.
Ditambahkan Febrin jika pengembangan geopark berpilar pada tiga aspek yaitu, aspek konservasi, aspek edukasi dan aspek pengembangan nilai ekonomi lokal melalui kegiatan pariwisata.
“Di Indonesia yang sudah masuk Unesco Global Geopark ada empat, yaitu Pelabuhan Ratu Jawa Barat, Gunung Sewu Jawa Tengah, Jawa Timur dan Yogyakarta, Gunung Batur Bali dan Gunung Rinjani, Provinsi NTB, sementara untuk Provinsi Sumatera Barat yang sudah masuk geopark nasional ada tiga yaitu Geopark Silokek Kabupaten Sijunjung, Geopark Ngarai Sianok-Maninjau dan Geopark Sawahlunto, ” ujar nya.
Sebelumnya Kepala Dinas Pariwisata Pemuda dan Olah Raga Tanah Datar Abdul Hakim menyampaikan jika Danau Singkarak ini sudah diusulkan sebagai kawasan warisan geologi kepada Kementerian ESDM dan telah turun tim verifikasi dari kementerian tersebut.
“Kita sudah usulkan situs warisan geologi Breksi Polimik Pagaruyung, Aua Sarumpun, Kipas Aluvial Danau Singkarak, Endapan Purba Danau Singkarak dan Jendela Batu Amping Danau Singkarak,” ucapnya.
Ditambahkan Abdul Hakim, untuk mendukung itu pemerintah daerah melalui Dinas Parpora mengadakan pelatihan pemandu atau pramuwisata geopark ini. Karena pramuwisata ujung tombak dalam pengembangan pariwisata. Pramuwisata bisa menjadi teman, tuan rumah, dan sumber informasi utama bagi wisatawan sekaligus penghubung dengan budaya lokal dan destinasi wisata itu sendiri.
“Tanah Datar fokus mengembangkan dan memajukan pariwisata untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Seorang pramuwisata yang berkarakter akan membuat perjalanan wisatawan menjadi lebih menyenangkan dan ingin kembali. Diharapkan dari pelatihan ini pemandu wisata dan perangkat nagari mengetahui lebih banyak tentang geopark,” ujarnya lagi.
Sementara itu Bupati Tanah Datar yang diwakili Plh Sekda Edi Susanto, saat membuka secara resmi pelatihan tersebut mengatakan, pembangunan kepariwisataan memerlukan keterlibatan semua pihak yang terkait, peranan masyarakat merupakan unsur yang penting bersama pemerintah dan swasta dalam memajukan pariwisata di Tanah Datar.
“Kabupaten Tanah Datar sebagai salah satu destinasi wisata utama di Sumbar, memiliki sekitar 150 objek wisata yang terdiri dari wisata alam, sejarah, budaya, wisata minat khusus dan wisata buatan, sekarang geopark telah ditetapkan menjadi salah satu destinasi wisata,” ucapnya.
Ditambahkan Edi Susanto jika nanti Danau Singkarak ini ditetapkan sebagai kawasan geopark, diharapkan pelestarian dan pemanfaatan situs warisan geologi berkelanjutan dan dapat dikembangkan di Tanah Datar dan dapat menambah keunggulan daerah.
“Pelatihan ini cukup istimewa karena di samping diikuti pemandu wisata, juga dihadirkan wali nagari yang daerahnya memiliki potensi geopark, sehingga nagari mengetahui tentang pengelolaan dan pelestarian geopark dengan mengahdirkan narasumber-narasumber yang berkompeten,” ujarnya.
Karena Danau Singkarak berada di dua wilayah yaitu Kabupaten Tanah Datar dan Kabupaten Solok, untuk itu Edi Susanto berharap koordinasi dan kerjasama dalam pengembangan kawasan geopark Danau Singkarak tersebut. (W/STM)