Sijunjung, metrosumatranews.com.
Bupati Tanah Datar Eka Putra mengatakan Tanah Datar memiliki potensi wisata alam dan taman bumi atau geopark seperti Danau Singkarak, Ngalau Pangian dan Puncak Aua Sarumpun dan itu sudah diusulkan ke Pemerintah Pusat.
Itulah yang dikatakan Bupati ketika mengunjungi langsung Geopark Silokek Kabupaten Sijunjung Minggu (15/08/2021) ,kepada humas pemkab sebagaimana disiarkan melalui Fbnya humas, senen (16/08/2021).
Dimana Sumatera Barat- Danau Singkarak yang masuk wilayah Kabupaten Tanah Datar dan Kabupaten Solok itu terbentuk akibat patahan lempeng dan saat ini diusulkan menjadi geopark nasional.
“Saat ini kita mengunjungi Geopark Silokek Kabupaten Sijunjung untuk melihat langsung apa-apa saja yang menjadi point penting dalam pengusulan geopark itu, di Kabupaten Sijunjung ada 40 item yang diusulkan sementara kita Tanah Datar ada 9,” ujarnya.
Terkait geopark atau taman bumi ini, Bupati Eka Putra sangat tertarik untuk dikembangkan, karena selain keindahan alam juga mengandung nilai sejarah yang dapat mengedukasi masyarakat ataupun wisatawan yang datang berkunjung.
“Banyak keuntungan yang akan didapat dari geopark ini, selain dikenal dunia juga akan meningkatkan aspek ekonomi bagi masyarakat sekitar taman bumi ini,” tambah Eka.
Bupati Eka Putra juga menyebutkan di Tanah Datar banyak terdapat wisata budaya seperti Istano Basa Pagaruyung, Nagari Tuo Pariangan dan Puncak Pato serta objek-objek wisata lainnya.
Terkait pandemi covid-19, Bupati katakan tempat wisata tetap buka, namun itu dengan menerapkan protokol kesehatan, karena ini menyangkut roda perekonomian masyarakat.
Hal senada juga dikatakan Kepala Dinas Pariwisata Pemuda dan Olah Raga Kabupaten Tanah Datar Abdul Hakim terkait 9 geosite yang telah diusulkan ke Kementerian ESDM dan itu sudah melalui penelitian pihak kementerian.
Disampaikan Abdul Hakim geosite hasil penelitian Tim Kementerian ESDM tersebut diantaranya Breksi Pulimik di belakang Istano Basa Pagaruyung, Bukit Aur Sarumpun, Endapan Danau Singkarak Purba, Kompleks Kipas Aluvial Danau Singkarak, Jendela Batu Gamping Kuantan Singkarak, dan Goa Sopan Kijang Pangian.
Abdul Hakim juga menyebut akan mengadakan FGD selingkar Danau Singkarak yang juga sekaligus sosialisasi terkait pembangunan geopark ini.
“Terkait geopark ini kita akan membangun pusat informasi yang akan mengedukasi masyarakat misalnya tentang terbentuknya Danau Singkarak ini, bukti-bukti yang dapat mendukung terbentuknya danau, serta upaya menjaga flora dan fauna yang ada di sekitar danau,” ucapnya.
Dikatakan Hakim saat ini ada lima kabupaten dan kota yang sedang dalam proses dan tinggal menunggu keputusan penetapan dari Kementerian Pariwisata dan itu juga harus sudah direkomendasikan oleh Kementerian ESDM, salah satunya Kabupaten Tanah Datar.
“Kalau sudah ditetapkan secara Nasional baru diusulkan untuk masuk Geopark Ranah Minang yang dikoordinir oleh Pemerintah Provinsi Sumatera Barat untuk diusulkan sebagai geopark dunia ke Unesco,”ujarnya.
Pada kesempatan yang sama Bupati Sijunjung Benny Dwifa Yuswir didampingi Anggota DPRD Sijunjung Redi Susilo dan Kepala Dinas Pariwisata Sijunjung Afrinaldi mengatakan bahwa Geopark Silokek ini sudah diusulkan ke Unesco dan itu harus mendapat dukungan dari Pemprov Sumbar.
Disampaikan Benny karena belum keluarnya keputusan dari Unesco maka disulkan lagi pada tahun 2022 tapi sudah bergabung dengan geopark ranah minang dan target provinsi pada tahun 2024 namun diharapkan 2023 sudah keluar keputusannya.
Sementara untuk usulan geopark Danau Singkarak ke nasional disarankan Benny untuk membuat master plan terlebih dahulu baru rencanakan pembangunan, dan begitu juga dengan pusat informasi.
“Rencanakan master plan terlebih dahulu, buat DED nya, misalnya yang diusulkan 9, mungkin disiapkan dahulu 3 dan harus ada kesepahaman antara pemda dengan pemilik lahan sehingga apa yang dibangun tidak timbul permasalahan di kemudian hari,”ucapnya.
Turut mendampingi Bupati, Plh. Sekda Edi Susanto dan Kabag Humas dan Protokol Yusrizal. (I/STM)