Teluk Kuantan,metrosumatranews.com.
Rencana Pungutun yang dilakukan oleh oknum SP Takunsi kepada para pedagang disekitaran Taman Jalur Kota Teluk Kuantan telah menimbulkan kegaduhan ditengah para pedagang.
Resi, salah seorang pedagang di Taman Jalur mengatakan, dirinya dan para pedagang lainnya merasa keberatan jika harus membayar distribusi kepda SP Takunsi.
“Ya, saya dan hampir 80 persen pedagang tidak setuju, karena distribusi yang besar harus kami bayar,” kata Resi kepada media Rabu (16/3/22).
Selanjutnya diterangkan Resi, pda awal Maret kemaren dirinya dan para pedagang di sekitaran Taman Jalur juga sudah disurati untuk mengikuti rapat oleh Sp Takunsi.
“Dari hasil rapat itu, seluruh pedagang areal Taman Jalur harus masuk dalam keanggotaan Sp Takunsi dengan membayar iuran pokok sebesar 250.000 ribu. Iuran wajib perbulan sebesar 50.000 ribu,” terang Resi.
Resi menambahkan, Sp Takunsi juga mengeluarkan surat pernyataan yang harus diisi oleh para pedagang sekitaran Taman Jalur.
“Disurat itu juga disebutkan, kami para pedagang juga harus membayar biaya permeter lapak 50.000,-100.000 serta bayar perbulan pemakaian lampu 5.000-50.000 per hari,” tambah Resi.
Lebih lanjut kata Resi, dirinya dan para pedagang lain tidak sanggup jika harus membayar distribusi yang ditentukan oleh Sp Takunsi.
“Kedaan jual beli lagi payah, apalagi sekarang sudah masuk musim penghujan,” tutup Resi.
Dihubungi melalui WA Messenger Emil Harda mewakili ketua SP Takunsi menyampaikan menurut ketua SP Takunsi Embrison Andesta tidak perlu diklarifikasi karna apa yg disampaikan tidak sesuai dg apa dilaksanankan.
Sesuai hasil musyawarah SP Takunsi dengan para pedagang seputar taman jalur pada 2/3/2022 hadir 69 orang
pada saat itu ditarik kesimpulan yang intinya masalah iuran atau retribusi akan diputuskan bersama nanti pada akhir bulan maret setelah para pedagang melihat program penataan dan pengelolaa pedagang seputar taman jalur tutup Emil Harda.(Hari)