Payakumbuh, metrosumatranews.com — Kepala Dinas Pendidikan Kota Payakumbuh dr. Dasril memaparkan isu-isu strategis pendidikan di Kota Payakumbuh dalam acara Forum Perangkat Daerah Penyusunan Rancangan Awal Rencana Kerja Tahun 2024 dan Forum Konsultasi Publik (FKP) Dinas Pendidikan Kota Payakumbuh yang digelar di Aula Kantor Bersama Padang Kaduduak, Jumat (24/2).
Agenda yang menjadi salah satu upaya pemerintah Kota Payakumbuh untuk meningkatkan kualitas layanan pendidikan demi mewujudkan pendidikan Kota Payakumbuh cerdas berkarakter ini dihadiri oleh perwakilan organisasi perangkat daerah, organisasi tenaga pendidik dan kependidikan, kepala sekolah, dan stakeholder lainnya.
“Melalui kegiatan inilah kita rumuskan rancangan terbaik terkait dengan isu-isu strategis pendidikan yang ada di Kota Payakumbuh. Disini kita berdialog dan berdiskusi supaya dapat membuat program kerja yang optimal kedepan,” ujar Kepala Dinas Dasril.
Dalam paparannya, Dasril mengatakan ada 7 isu strategis yang masih menjadi problem di Kota Payakumbuh seperti tingginya minat orang tua menyekolahkan anak ke sekolah swasta. Kemudian akreditasi sekolah bernilai A baru 76 persen.
Untuk PAUD yang akreditasi A ada 13, akreditasi B 74, dan akreditasi C 80. Untuk SD yang akreditasi A ada 61, akreditasi B 12, dan akreditasi C ada 1. Untuk SMP yang akreditasi A ada 14, akreditasi B ada 2, dan akreditasi C ada 3.
“Kita masih kekurangan guru ASN di Kota Payakumbuh rata-rata guru yang pensiun saja 50 orang pertahun. Sementara sampai kini kita belum menerima kabar baik untuk penerimaan tenaga pendidik ASN dari pemerintah pusat,” ujarnya.
Hal lain yang menjadi problem klasik dunia pendidikan adalah masih ada kualitas dan kuantitas sarana prasarana sekolah yang rendah karena menurunnya masa pakai.
“Karena aset berbentuk barang tentu ada masa pakainya, seperti gedung mulai rusak, mobiler butuh diperbaiki karena sudah tua dan rusak,” jelasnya.
Di sisi lain, kata Dasril, belum meratanya kualitas pendidikan, sehingga membuat masih adanya pandangan sekolah favorit dan non favorit.
“Nilai rapor pendidikan masih perlu peningkatan. Salahsatu yang butuh untuk kita dorong tingkatkan adalah ini,” katanya.
Dasril menerangkan ada 264 total jumlah satuan pendidikan negeri dan swasta formal dan non formal yang berada Kota Payakumbuh. Terdiri dari 51 Taman Kanak-Kanak, 82 Kelompok Bermain, 6 Tempat Penitipan Anak (TPA), 84 Sekolah Dasar, 20 Sekolah Menengah Pertama, 5 Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) dan 22 Lembaga Kursus dan Pelatihan (LKP).
“Dari sebanyak itu jumlah satuan pendidikan di kota ini, namun kita masih kekurangan jumlah pengawas dan pendidik yang ASN, bahkan sejak 3 tahun terakhir,” jelasnya.
Dari sisi lain, usulan dan masukan dari berbagai narasumber dalam acara tersebut seperti dari Mantan Kadisdik Hasan Basri, pemerhati pendidikan Asmar Efendi, kepala sekolah, tokoh, dan lain-lainnya. (FR)