News  

Lagi,Tulisan HEH Bikin Heboh Tuding Banyak Penceramah Bicara tentang Allah Pakai Khayalan, Komunitas Silaturahim Da’i Agam Protes

Payakumbuh,metrosumatranews.com.

Belum selesai kasusnya tentang dugaan ujaran kebencian terhadap ormas Islam Muhammadiyah, oknum guru pesantren di Payakumbuh berinisial HEH diprotes oleh Komunitas Da’i Silaturahim (KDS) Agam,Sumatera Barat terkait tulisannya di akun media sosialnya yang menuding banyak penceramah yang berbicara tentang Allah Ta’ala tanpa referensi yang benar, dan hanya dari khayalan belaka.

HEH menulis,”Sangat menyedihkan, banyaknya penceramah yang berbicara tentang Allah ‘Azza wa Jalla tanpa referensi yang benar, hanya dari khayalan belaka, tidak ada sumber yang realistis, hanya berdasarkan kata-katanya.Tidak dari al-Qur’an dan tidak pula dari Hadits Shahih. Sementara para pendengar hanya mengangguk-angguk.Yang penting merasa terhibur.”

Tokoh KDS Agam Buya Dr.Ahmad Bastari, S.IQ., S.Pd.I., M.A Buya Ahmad Bastari sampaikan ke metrosumatranews.com Rabu, 3/5/2023,
menilai apa yang ditulis HEH tak berdasar dan mengandung fitnah terhadap para penceramah. “Siapa penceramah yang dimaksud saudara HEH itu tak jelas. Seakan penceramah di luar kelompoknya tak benar saat bicara terkait ‘aqidah,” ungkap Buya Ahmad Bastari yang akrab dipanggil Buya Ab.

Selain Buya Ab, tokoh da’i Agam Buya Metrizal menilai tulisan HEH ini dapat bermuatan fitnah dan bahaya sebab mematik ketidakharmonisan, melunturkan terhadap da’i yang bukan kelompok mereka. “HEH bahkan memperkuat pernyataannya dengan memilih ayat yang sebenarnya ditujukan pada orang kafir, bukan kepada sesama mukmin,” jelasnya.

“Pernyataan HEH tersebut harus kita konfirmasi kepadanya agar kita sesama da’i tahu akan maksud dan tujuan tulisan itu dipublikasikan di medsos,” jelasnya.

Buya Ahmad Bastari menghimbau MUI, Kemenag, Tokoh adat dan Forum Da’i/Forum Muballigh lainnya mari kita bersama mengadakan Forum Diskusi khusus terhadap pernyataan-pernyataan yang dilancarkan HEH ini. “Kita dudukkan bersama akan maksud dan tujuan HEH selaku pemimpinan Pondok Pesantren di Payakumbuh untuk membuat tulisan yang dapat mengarah pada ujaran kebencian dan fitnah tersebut,” pungkasnya.(STM)

Print Friendly, PDF & Email

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *