News  

Terancam Gagal, KONI Riau Kritik PB Porprov

Kuansing,metrosumatranews.com.
Rapat Kerja (Raker) Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Kuantan Singingi (Kuansing) telah dilaksnakan di gedung balai adat kecamatan kuantan tengah, Kamis (19/5/2022).

Acara dihadiri oleh Plt Bupati Kuantan Singingi Drs. H. Suahrdiman Amby, Ak.,MM, Kapolre Kuantan Singingi AKBP Rendra Okhta Dinata, SIK, M.Si Ketua KONI Provinsi yang diwakili Waka KONI II Provinsi Riau Hasannusi, Ketua KONI Kuantan Singingi Andi Cahyadi Beserta Jajaran dan Staff KONI Kuansing Serta Ketua Ketua Cabang Olahraga (Cabor) Kuantan Singingi.

Dalam Pidato Sambutannya Ketua KONI Provinsi Riau diwakili Wakil Ketua II Sannusi Anwar menyampaikan pidato pada pidato saat Rapat Kerja Daerah menyampaikan di Kuansing ini ada Hall A dan Hall B, yang disana hanya bisa dihuni dua Cabor pada dahulunya, kalau sekarang saya tidak tahu ujarnya.

Setelah itu, kalau kita hitung hitung dari segitu saja pak plt bupati disampaikan dalam pidatonya Hasannusi mengatakan berarti kita memerlukan waktu paling tidak 27 hari untuk dua Cabor itu dipertandingkan, kalau saya boleh boleh saja, maksudnya sebelum acara pembukaan kita sudah mulai, artinya mau voli duluan atau basket duluan.

Tetapi ada yang paling sulit sekali, sebetulnya kita sudah punya anggaran tahun lalu sekitar 500jt, tetapi dibalikkan, karena tidak bisa digunakan.

Kemudian Pihak KONI Kuansing atau dari PB Porprov Kuansing juga belum menghitung berapa orang yang datang ke kuantan Singingi

Berdasarkan pengalaman Porprov sebelumnya di Kabupaten Kampar kami menghitung tidak akan kurang dari 5000 orang yang akan berkegiatan di ibukota kuantan Singingi ini pertanyaannya berarti ada ndak penginapan yang sudah bisa membantu memfasilitasi ini, ini juga menjadi polemik kata Sannusi Anwar.

Paling tidak 1000 aja sudah bagus, kata beliau ke plt bupati dan Ketua KONI Kuansing menegaskan, kalau bisa 1000 aja pak plt bupati pak Ketua KONI, diangka ini saja berarti kita perlu waktu 50 hari untuk menampung peserta, ini juga yang menjadi polemik kita juga sesungguhnya.

Baik itu rumah penduduk yang kita siapkan, kalau kita mintak pihak hotel itu yang menghitung rumah penduduk itu bisa digunakan, tapi asal jangan kita yang mintak, tidak pun standarnya AC kita juga terima, kipas angin pun jadi, tapi, yang terpenting itu rumah satu itu untuk 4 orang itu satu WC, kalau nanti 10 orang satu WC bisa bisa dimana pertandingan jam 8 bisa bisa dimulai jam 10. Karena ya masih ada para peserta yang belum mandi, ini yang menjadi problem kita semua.

Kemudian dari segi Cabor, Cabor ini juga menjadi tidak juga bisa kita cukupkan, kalau hanya dikampar semalam saja kalau kita hitung, kami tadi mencoba hitung, itu anggaran yang ada di provinsi hanya 10 miliar, saya bilang itu pun tidak untuk kegiatan semua, ada baliho dan lain lainnya disitu, anggap saja 8 miliar, kalau dipertandingkan 25 Cabor plus tambah 2 Cabor total 27 Cabor, itu lebih kurang hanya 296jt per satu Cabor, sementara dayung saja sudah membuat anggaran lebih kurang satu miliar untuk satu Cabor dayung saja, itu juga polemik,

tapi ini harus kita selesaikan, terutama sekali yang dibidang dua, karena dikegiatan itu pak Plt ucap Hasannudin kesipaan itu 70% adalah di bidang dua, termasuk juga kesuksesan di Kuansing ini dibidang dua.

Makanya kemaren kami dua hari yang lalu menghadap Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Riau.

Sekda Provinsi Riau Mengatakan anggaran yang ada dikuansing 15 miliar saja juga belum ada Rencana Kerja Anggaran (RKA) nya.

Kita juga belum ada RKA nya dan baru bisa dibuat RKA selesai di Raker di tanggal 9 Juni 2022 ini, berapa bulan lagi kita itu baru bisa menyusun, 2 bulan lagi baru bisa kita, jadi tidak usah untuk bercita cita untuk beli ini itu, perjalanan ini itu, termasuk untuk perjalanan kami disini, tak usah itu dulu, untuk beli stiker aja saya bilang sama pak sekda provinsi tak mungkin kita rasanya, karena anggarannya belum terperinci, kalau belum terperinci berarti kita belum bisa bekerja, inilah yang jadi polemik bagi kita,

Jadi marilah kita sama sama terutama sekali memang pemerintah Kuansing, dalam hal ini Plt bupati, mungkin kalau nanti ditetapkan sebagai ketua PB Porprov nya pak Sekda Kuansing, mari sama sama, saya terus terang saja kalau dari pihak KONI sendiri rumah saya saja bisa digunakan pak, saya bukan menganggap orang kaya tidak, tapi rumah itu ada 7 kamar berarti bisa digunakan, saya tadi memakai 3 kamar 4 kamar bisa digunakan, dirumah, saya mau menyusun itu.

Tapi jelas maksudnya, ini jelas yang 12jt ini kita mau pergikan kemana, yang 10 miliar ini kita gunakan kemana, kalau ini tidak jalan, barang ini balek lagi, dan jangan bercita cita mau jadi Porprov Kuansing kita ini mustahil.

Untuk Porprov di Kabupaten Kampar saja pada waktu itu, bantuan provinsi hanya 10 miliar.

Kabupaten Kampar berani membayar pada waktu itu untuk Akomodasi dan Konsumsi pada waktu itu 300ribu, dimana 150 ribu ditanggung pihak Kabupaten Kampar.

Sementara kita punya anggaran 25 Miliar tidak bisa menanggung, dengan alasan karena aturan kata pak sekda provinsi.

Pak Sekda Provinsi mengatakan semalam itu tidak ada, kalau aturan karena ini biaya kegiatan kecuali kita bantu dia ujar Sekda Provinsi

Kuansing kita bantu sekian juta memang tidak boleh, tapi karena itu untuk penyelenggara provinsi ini boleh, dan malahan beliau Sekda Provinsi akan mencoba memanggil bupati seluruhnya.

Karena di tiap kabupaten itu berbeda anggarannya.

Seperti Bengkalis, Bengkalis sudah Traning Center (TC), cabang belum ada, belum tahu, nah ini makin cepat kita nanti ke ujungnya ketidak beresan, itulah harusnya, kalau sudah TC.

Termasuk cabang Ski, termasuk cabang yang lain, sudah di TC, karena Kabupaten Kampar berambisi, dana untuk Porprov saja disediakan 25 miliar.

Tapi kalau yang lain-lain untuk Kabupaten Kampar, ditegaskan lagi itu tidak ada yang lewat.

Kalau untuk penggunaaan ini tidak ada yang lewat atau lebih dari 5 miliar setiap kabupaten kota, bahkan ada yang hanya 2 miliar kabupaten kota, jadi untuk sama sama kita ketahui juga.

Jadi kami buatlah komitmen, karena kita nanti di raker ini akan ada berseteru (berpeda pendapat) sudah kita buat komitmen, kita dari Kabupaten Kampar itu sudah ada 22 Cabor dan akan ada lagi pilihan sekitar 4 Cabor, 4 cabor itu panahan, senam, menembak, petangue jadi ada empat.

Tergantung kabupaten yang akan mengirim, kalau dia tidak mengirim, katakanlah menembak hanya mengirim tiga berarti Cabor ditolak.

Katakan lah senam hanya 4 kabupaten kota ini juga tidak dapat karena minimal syaratnya plus satu dari jumlah.

Kalau Kabupaten Meranti sudah memang tidak ikut berarti hanya 6 kabupaten kota yang menyatakan siap, kalau Kabupaten Meranti ikut berarti 7 kabupaten kota yang siap.

Jadi, sekali lagi kami dengan ketua KONI Kuansing seizin pak plt bupati segera kita mengatur ini secepatnya.

Kalau tidak, ini tidak akan jalan sama sekali, jadi kami disini sebetulnya tidak mau berpanjang panjang.

Kami harus sampaikan ini walaupun pahit, kepada kita semua kami sampaikan 27 Cabor ini dari mana dasarnya Kuansing.

Tadi saya bilang kan, saya selaku putra Kuansing, tolonglah saya, selaku perwakilan di ibukota provinsi, kalau masalah mendali, itu masih kan masih bisa kita perjuangkan.

Saya aja jelas memegang dua Cabor, karena itu dirumah saya yaitu angkat besi dan angkat barbel tidak mungkin lah saya tidak membagi orang Kuansing.

Menangapi Pernyataan Koni Provinsi yg di Wakili Waka 2 Bapak Sannusi Anwar yg meragukan kesiapan Kuansing.

Apalagi Terkait masalah akomodasi dan Penginapan Atlit.

PlT Bupati Kuantan Singingi Drs. H. Suhardiman Ambi, Ak.,MM mengatakan Bahwa Kuansing Sudah terbiasa melaksanakan Even even besar.

Seperti Pacu Jalur, itu melibatkan Ratusan Ribu orang, itu tidak ada masalah menginapan yg muncul ke permukaan .

Apalagi Porprov yg hanya melibatkab puluhan ribu saja dg gedung gedung Pemerintahan Daerah (Pemda) yg ada seperti gedung Universitas Islam Kuantan Singingi (UNIKS).

Kita pun sudah memerintahkan Camat ujar Suahrdiman Amby untuk mendata Rumah Rumah Penduduk untuk di jadikan homstay.

Tujuannya supaya perputaran ekonomi terjadi di ajang porprov ini.

Saya pikir tambah Suhardiman Amby ke kawahatiran Waka 2 koni seperti itu adalah masalah kecil bagi kami di kuansing.

Ketua Koni Kuansing Andi Cahyadi juga Menegaskan Bahwa Koni Kuansing telah melakukan Pembinaan pada 27 Cabor yg akan di pertandingkan.

Atlet atlet kita untuk 27 cabor itu sudah siap Bertanding dalam ajang Porprov ke X di Kuansing.

Nanti kita akan minta Plt Bupati untuk memberikan Uang Pembinaan secara simbolis pada atlit atlit kita yg sudah siap turun dalam ajang Porprov X di Kuansing nantinya.

Sedangkan hasil dari rakerda KONI Kuansing menetapkan Program Kerja KONI Kuansing pada tahun 2022 juga metetapkan 2 Cabor baru menjadi anggota KONI yakni Cabor Bina Raga dan Cabir Angkat Besi Tutup Ketua KONI Andi Cahyadi.(h).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *