Agama, News  

Terkait Rencana Pembangunan Masjid Agung, Ini Penjelasan Hamdi Agus

Payakumbuh | metrosumatranews.com – Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Payakumbuh, Hamdi Agus mengungkapkan rencana pembangunan Masjid Agung akan tetap dimasukkan ke dalam Rencana Pembangunan Daerah (RPD) 2023-2026.

“Saat ini Pemko Payakumbuh sedang mencari donatur untuk pembangunan Masjid Agung dan saat ini sudah ada kunjungan dari Kedutaan Arab Saudi. Mudah-mudahan ini dapat terealisasi,” katanya di Payakumbuh, Senin (31/01).

Jika tidak terealisasi, sambungnya, DPRD Kota Payakumbuh akan tetap memasukkan pembangunan Masjid Agung ke dalam RPD Kota Payakumbuh tahun 2023-2026.

“Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) kan sudah berakhir dan pada tahun ini akan disusun RPD untuk 2023-2026 dan kita akan masukkan pembangunan Masjid Agung di dalamnya,” ujarnya.

Ia mengatakan bahwa pihaknya juga telah meminta Pemerintah Kota Payakumbuh untuk mengajukan Peraturan Daerah (Perda) Kawasan Batang Agam, Masjid Agung dan Ngalau Indah.

“Jadi nantinya ketiga lokasi ini akan terintegrasi sehingga proses keberlangsungan dan keberlanjutan pembangunan Masjid Agung tetap ada meski masa jabatan Wali Kota saat ini sudah berakhir,” ujarnya.

Dia mengungkapkan bahwa pihaknya sangat mendukung adanya pembangunan Masjid Agung di Sawah Kareh Kelurahan Pakan Sinayan karena memang sudah banyak diinginkan oleh masyarakat Kota Payakumbuh.

Pembangunan Masjid Agung merupakan salah satu visi-misi Wali Kota dan Wakil Wali Kota Payakumbuh 2017-2022, yakni Riza Falepi dan Erwin Yunaz. Jabatan keduanya akan berakhir pada September 2022.

Lokasi pembangunan Masjid Agung Kota Payakumbuh sudah dua kali dikunjungi oleh perwakilan dari Kedutaan Besar Kerajaan Arab Saudi. Terakhir pada Minggu (30/1) lokasi pembangunan dikunjungi langsung oleh Duta Besar Arab Saudi untuk Indonesia Syeikh Essam Abed Al-Thaqafi.

Pada kesempatan itu, Wali Kota Payakumbuh Riza Falepi mengharapkan perhatian dari Kerajaan Saudi Arabia untuk pembangunan Masjid Agung mengingat besarnya anggaran yang dibutuhkan.

“Kalau menggunakan APBD untuk membangunnya akan memakan waktu sekitar 10 tahun. Sementara jamaah kita terus bertambah. Masjid yang ada saat tidak cukup untuk menampung jamaah dalam melaksanakan kegiatan keagamaan lainnya,” pungkasnya. (FR)

Print Friendly, PDF & Email

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *