Payakumbuh, metrosumtrenews.com — Tak ada yang menyangka, jika Jumat (4/12), hari terakhir bagi Azhari masuk kantor di Disparpora Kota Payakumbuh. Ayah tiga anak ini, bagi keluarganya, sangat terlalu cepat dipanggil Allah SWT. Dalam usia 49 tahun, almarhum meninggal dunia saat gowes berdua dengan kepala bidang di kantornya, sekitar pukul 09.45 WIB.
Dari rumahnya, di Komplek Perumahan Bonai Indah, Kelurahan Koto Tangah, Kecamatan Payakumbuh Barat, Ari, begitu ia dipanggil, bertolak dengan sepeda sportnya, tepat pukul 07.00 WIB. Dilepas isteri tercinta Merry S dan dua puteranya. Menempuh jarak lebih kurang 3,5 Km.
Setiba di kantor, selepas mengambil absen, Ari mengayuh sepedanya ke kolam renang, di komplek Disparpora. Setiba di kolam renang, Ari tampak sangat ceria dan masih sempat bercanda dengan rekan-rekan sekerjanya.
“Ia tampak ceria sekali dan bercanda dengan kami, sambil ketawa lebar. Padahal, Uda Ari, orangnya tidak terlalu pagarah,” sebut Mel, salah seorang staf THL di Disparpora, kepada awak media ini di rumah duka.
“Adiak- adiak ambo bersepeda dulu ke Taman Wisata Ngalau Indah. Pak kabid sudah tiba,” kata Ari sambil berlalu dari kolam renang. Bersama Riswandi, Kabid Kebudayaan di Disparpora, Ari mengayuh sepedanya ke puncak ngalau.
Mengayuh sepeda ke puncak Ngalau, butuh energi dan kekuatan ekstra. Karena dari gerbang Ngalau Indah, sudah nenunggu tanjakan dengan kemiringan 25 sampai 30 derajat. Selepas tanjakan, Ari kelelahan mendorong sepedanya dan langsung merebahkan badannya di badan jalan. Padahal, tanjakan tersebut sudah pernah ditaklukan Ari sebelum-sebelumnya.
Cerita Riswandi, ia sudah mencoba memberikan pertolongan dengan memompa dada almarhum. Untuk selanjutnya Riswandi menghubungi rekan sekerjanya di Disparpora, untuk meminta bantuan. Dan akhirnya almarhum dilarikan ke Puskesmas Payolansek, diantar kendaraan pengunjung yang saat itu datang ke Ngalau. Menurut informasi, dalam perjalanan Ari sudah tiada. Diduga, almarhum kemungkinan mendapat serangan jantung.
Mendengar berita duka itu, ratusan ASN, dari berbagai perangkat daerah, kaum kerabat dan sanak saudara, berdatangan ke rumah duka di Bonai Indah. Untuk menyanpaikan ucapan berlangsungkawa.
Tampak datang melayat Wakil Walikota Erwin Yunaz, Sekdako Payakumbuh H. Rida Ananda, Asisten II Setdako, Elzadaswarman, Ketua Korpri H. Amriul, sejumlah pimpinan perangkat daerah, keluarga besar Disparpora, Ketua IKPS Azfrizal serta mantan kadisparpora seperti Muliadi Muis, Yoherman, Syahnadel Khairi dan Elfriza Zaharman.
Wakil Walikota Erwin Yunaz atas nama pemko menyampaikan rasa dukanya yang dalam atas kepergian Ari. Almarhum ini, cukup baik dan merupakan staf yang tak banyak menuntut. Malahan, ketika disodorkan jabatan, ia lebih memilih sebagai staf pelaksana. ” Kita kehilangan staf yang terbaik,” ucap wawako.
Di tengah masyarakat, seperti disampaikan Ketua IKPS Payakumbuh dan Limapuluh Kota Azfrizal, almarhum sosok yang pandai bergaul. Ramah dan dermawan.
Sepanjang karirnya sebagai ASN, almarhum pernah bekerja di Bidang Pasar dan terakhir sudah 17 tahun di Disparpora, saat instansi ini masih berstatus Kantor Parpora. Dengan pangkat terakhir III/b.
“Mari kita doakan, agar seluruh ibadah almarhum diterima Allah SWT dan arwahnya ditempatkan sebaik-baiknya di sisi Allah SWT. Dan diampuni segala dosa-dosanya,” ucap wawako dan ketua IKPS. Almarhum meninggalkan seorang isteri, dan dua anak lelaki. Sedangkan anak tertuanya, Agung sudah dipanggil Allah SWT, setahun lalu.
Di penghujung acara, Wawako Erwin Yunaz didampingi Sekdako Rida Ananda dan Ketua Korpri Amriul Dt. Karayiang memberikan uang duka kepada keluarga almarhum yang diterima isteri tercinta, Merry.
Sementara, Kepala Kantor Pariwisata, Pemuda dan Olahraga pertama di Kota Payakumbuh Abu Syair Irwan, BA ketika di hubungi mengabari berita duka ini, merasa sangat sangat kaget
Kita tidak menyangka, begitu cepat Allah SWT memanggilnya. Almarhum Ari adalah sosok staf yang baik dan tidak banyak neko – neko. Punya pribadi yang santun, patuh serta loyalitas yang tinggi.
Sebagai SKPD baru saat itu, Ari sangat membatu dalam tugas kedinasan maupun pribadi. Kantor Pariwisata yang diibaratkan mambukak ruyuang atau mulai “mangambang lapiak” saat itu, almarhum terlalu banyak jasa jasa, semoga Allah SWT, menempatkan di SurgaNya, Amien, kata Abu Syair. (Rel/FR)