Limapuluh Kota,metrosumatranews.com. Persyarikatan Muhammadiyah diharapkan ambil bagian untuk mengembangkan pariwisata berbasis syari’at Islam, khususnya di Kabupaten Lima Puluh Kota.
Harapan itu disampaikan Ustadz H. Irwandi Nashir setelah berdialog dengan jamaah usai menyampaikan kajian bertajuk Kekokohan ‘Aqidah dan Ketangguhan Ekonomi Umat di Masjid Ansharullah Muhammadiyah Kota Payakumbuh, Senin, (23/11/2020).
Harapan umat ini, lanjutnya, sering disampaikan jamaah kepadanya setiap kali memberikan kajian terutama di kalangan warga Muhammadiyah sendiri. “Harapan ini bukan tak beralasan, sebab kabupaten Lima Puluh Kota meyimpan kekayaan potensi pariwisata terutama wisata alam dan wisata budaya. Panorama dan bentangan alam menjadi magnet pariwisata Kabupaten Limapuluh Kota”, ungkap Dosen IAIN Bukittinggi ini.
Dijelaskannya, banyaknya lahan kosong yang potensial untuk pengembangan wisata alam di Kabupaten Lima Puluh Kota jelas akan dilirik investor. Bahkan, terangnya, sudah banyak lahan itu yang beralih tangan dengan harga rendah. “Kondisi ekonomi masyarakat yang tak kunjung membaik apalagi di masa pandemi ini, membuat masyarakat memilih menjual tanah mereka walaupun dengan harga murah”, jelasnya.
Ditambahkannya, meski lokasi tanah itu berada di kawasan perbukitan, dan bahkan ada yang tak potensial untuk ditanami, namun sangat stratageis disulap menjadi kawasan wisata berkelas dunia. “Karenanya, kita mendorong agar Persyarikatan Muhammadiyah, terutama Pimpinan Daerah Muhammadiyah Kota Payakumbuh dan Kabupaten Lima Puluh Kota turut ambil bagian dalam sektor ini”, harap da’i yang pernah mengurus Bidang Tarjih dan Tajdid Pimpinan Daerah Muhammadiyah Kota Payakumbuh itu.
Salah seorang pengurus Lembaga Amil Zakat dan Shadaqah Muhammadiyah (Lazismu) Kota Payakumbuh, H. Andi, menambahkan, ditompangkannya harapan umat ini kepada Persyarikatan Muhammadiyah karena Muhammadiyah telah berpengalaman dan memiliki SDM dalam mengurus waqaf umat. “Insha Allah, umat memberikan kepercayaan kepada Persyarikatan Muhammadiyah untuk menghimpun dana guna membebaskan lahan yang saat ini secara bertahap sudah beralih tangan ke investor”, imbuhnya. [STM/IRW]