Oleh : Putri Jalita, S.Pd (Guru SDIT An-Nadzir Payakumbuh)
Kegiatan Tahsin kembali dilakukan di SDIT An-Nadzir Payakumbuh, Jumat (2/08/2024) lalu semua tenaga pendidik diwajibkan untuk mengikuti kegiatan Tahsin di sekolah.
Kegiatan Tahsin dilakukan dengan tujuan untuk memperbaiki bacaan Al-Qur’an agar semakin lebih bagus, dan harapan setelah tenaga pendidik dibina di dalam kegiatan Tahsin, nanti bisa mengajarkan kembali kepada seluruh siswa di An-Nadzir.
Kegiatan Tahsin ini sebelumnya sempat terhenti, karena guru Tahsin sebelumnya sudah mengundurkan diri dari sekolah.
Untuk mengatasi masalah ini pihak yayasan mencarikan solusi untuk tenaga pendidik agar tetap mempelajari ilmu seputar Al-Qur’an. Kemudian, Yayasan SDIT An-Nadzir Payakumbuh mengambil kebijakan untuk mendatangkan Guru Tahsin dari luar.
Kebijakan itu diputuskan tepatnya pada hari Sabtu (27/07/2024) lalu di Musholla yang dihadiri oleh tenaga pendidik dari TK hingga SDIT An-Nadzir Payakumbuh.
“Meskipun kita sekarang seorang guru, kita tidak boleh berhenti untuk belajar dan menambah ilmu. Ibarat cerek yang menuangkan air ke dalam gelas, semakin dituangkan air ke dalam gelas tentu lama-kelamaan air tersebut akan habis.
Nah, seperti itu juga seorang guru. Seorang guru tidak mungkin hanya mentransfer ilmu saja kepada siswa. Tapi seorang guru itu juga harus menambah ilmunya secara terus-menerus.” Ujar Pembina Yayasan An-Nadzir, Syaflinda, M.Ag dengan tegas di forum. Tidak hanya sendirian, Ketua Yayasan juga hadir disaat rapat dan mendukung perkataan Pembina Yayasan.
Sesuai kesepakatan, semua tenaga pendidik diwajibkan untuk mengikuti kegiatan Tahsin. Jika tidak mengikuti kegiatan ini, nanti akan ada mendapatkan konsekuensi dari pihak Yayasan. Bagi yang tidak hadir akan mendapatkan konsekuensi untuk membayar sendiri biaya belajar Tahsin setiap bulan.
Pihak Yayasan tidak mau lagi menanggung biaya belajar Tahsin bagi yang melanggar aturan, dimana kegiatan ini akan menjadi kegiatan rutin setiap hari Jumat, konsekuensi yang diberikan yayasan sebagai bentuk keseriusan tenaga pendidik An-Nadzir Payakumbuh dalam mempelajari Al-Qur’an.
Guru Tahsin yang didatangkan pihak Yayasan berasal dari Ponpes Ashhabul Qur’an Payakumbuh (AQUR), sebagaimana yang banyak diketahui mayoritas orang, bahwasanya AQUR adalah rumah Qur’an yang banyak diminati dari berbagai kalangan.
Tidak hanya kaum muda saja yang belajar disana, tapi kaum tua juga ikut menimba ilmu disana, di SDIT An-Nadzir Payakumbuh, kegiatan dimulai setelah sholat zhuhur sampai waktu asyar. Atau lebih tepatnya 3 jam proses pembelajaran.
Tenaga pendidik An-Nadzir dibagi menjadi tiga kelompok, dari setiap kelompok itu akan ada satu guru khusus yang akan mendampingi proses pembelajaran tahsin di ruangan yang berbeda.
Proses pembelajaran tahsin ini diikuti dengan antusias dan penuh semangat dari seluruh tenaga pendidik. Mulai dari memperbaiki makhorijul huruf hingga langsung mempraktekkannya secara bersama-sama.
Kegiatan ini sebagai bentuk semangat tinggi dari tenaga pendidik dalam mempelajari Al-Qur’an, tidak hanya merasa tuntutan dari Yayasan, tapi sudah menjadi kesadaran tersendiri dari tenaga pendidik sebagai pendidik di An-Nadzir. Faktor usia tidak lagi menjadi alasan penghambat untuk terus mempelajari Al-Qur’an. Sebab sebaik-baiknya ilmu ialah mempelajari Al-Qur’an.(***)