Kuansing, metrosumatranews.com.
Di tengah derasnya arus globalisasi dan ketatnya persaingan disegala bidang, maka tak ada pilihan jika pemuda di Kuansing harus memiliki daya saing tinggi.
Hal itu disampaikan Plt Sekda Kuansing, Dr. Agusmandar, S.Sos MSi usai menjadi Inspektur Upacara Peringatan Sumpah Pemuda ke 93, 28 Oktober 2021 di Lapangan Upacara Pemkab Kuansing Kamis pagi 28 Oktober 2021.
Pada upacara yang juga dihadiri beberapa unsur Forkompimda Kuansing, seperti Kapolres, Ketua Pengadilan Negeri, Ketua Pengadilan Agama dan beberapa lainnya.
Dijelaskan Agusmandar, bahwa hantaman pandemi covid 19 juga telah meluluhlantakan berbagai sendi kehidupan masyarakat.
Hal itupun dirasakan jelas oleh kalangan generasi muda, seperti makin menyempitnya lapangan kerja baru. Ini berdampak munculnya angka pengangguran terdidik, di berbagai wilayah di Tanah Air, jelas Agusmandar.
Maka menyikapi kondisi itu, Pemuda Kuansing mesti memiliki daya saing tinggi agar bisa merebut sebanyak mungkin peluang kerja yang tersedia, imbuhnya.
Sementara dalam sambutannya saat membacakan pidato Menteri Pemuda dan Olahraga, Agusmandar menyampaikan jika peringatan Sumpah Pemuda tahun ini mengambil Tema Bersatu Bangkit dan Tumbuh, dimaba artinya membangkitkan kembali komitmen yang cetuskan Pemuda Indonesia 28 Oktober tahun 1945 lalu, jelas Agusmandar.
Menpora Zainudin Amali dalam amanatnya menegaskan, pemudalah yang akan menentukan kemajuan Indonesia ke depan.
Pandemi covid, katanya telah mempengaruhi seluruh sendi kehidupan masyarakat. Tak kecuali tingginya angka pengangguran, dikalangan generasi muda.
Oleh sebab itu, pemerintah telah menyiapkan berbagai langkah strategis sebagai antisipasi,agar tercipta lapangan kerja yang lebih luas, kata Menpora Zainudin Amali.
Oleh sebab itu, hanya persatuan dan kesatuan bangsa lah, yang membuat kita akan bangkit dan kokoh menghadapi tantangan global saat ini. Selamat hari Sumpah Pemuda, semoga Indonesia bangkit dan sejahtera, tutupnya.
Tampak saat upacara berlangsung, sejumlah siswa dari berbagai sekolah hadir dengan berbagai pakaian adat daerah di seluruh Indonesia. Hal ini menunjukkan betapa beragamnya adat dan budaya Indonesia, namun tetap satu dalam bingkai NKRI. (Hari)