Bukittinggi,metrosumatranews.com.
Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Bukittinggi resmi beralih bentuk menjadi Universitas Islam Negeri (UIN) dengan nama UIN Sjech M.Djamil Djambek.
Sebagaimana Sjech M.Djamil Djambek sendiri dikenal sebagai ulama dan ahli ilmu falak dari Ranah Minang.
Peralihan bentuk dari IAIN menjadi UIN ini dikukuhkan melalui Perpres No.85 tahun 2022, tanggal 8 Juni 2022.
Menurut Rektor IAIN Bukittinggi, Dr. Ridha Ahida, seperti disampaikan Wakil Rektor Bidang Akademik, Dr. Asyari, kepada Metrosumbar, Senin, 13/6/2022, peralihan bentuk ini tak lepas dari izin Allah Ta’ala seiring dengan capaian kinerja dan kesuksesan IAIN Bukittinggi dalam melakukan pengembangan lembaga, pembangunan fisik, dan peningkatan mutu pendidikan.
Bagi IAIN Bukittinggi, jelas Dr.Asyari, ikhtiar untuk menjadi universitas telah dimulai sejak masih berstatus Sekolah Tinggi Islam Negeri (STAIN) yang dikenal dengan STAIN Sjech M.Djamil Djambek Bukittinggi. Seiring dengan perluasan mandat yang diberikan pemerintah, terangnya, STAIN Sjech M.Djamil Djambek mulai membuka program studi selain rumpun studi Islam. Pembukaan pogram studi-program studi itu ternyata sangat diminati.
Dijelaskannya, tahun 2014 STAIN Sjech M.Djamil Djambek bertransformasi menjadi IAIN Bukittinggi. Selama delapan tahun IAIN Bukittinggi berhasil menunjukkan kemajuan signifikan untuk sebuah Perguruan Tinggi Islam di luar pulau Jawa. “IAIN Bukittinggi tercatat sebagai IAIN dengan jumlah peminat terbanyak di Indonesia,” jelas Dr.Asyari.
Perubahan bentuk IAIN Bukittinggi menjadi UIN ini, sebutnya, akan berdampak signifikan terhadap pembangunan pendidikan di Indonesia,khususnya Sumatera Barat.”Selain tetap mempertahankan disiplin ilmu agama, status universitas ini membuka peluang yang luas untuk kajian beragam disiplin ilmu dalam bingkai paradigma integrasi keilmuan yang tidak memisahkan sains dan agama,” pungkasnya.(ir)