Daerah  

TSR Berkunjung ke Guguak Malalo

Batipuhselatan,metrosumatranews.com.

Masjid Nurul Iman K Nagari Guguak Malalo Batipuh Selatan, Selasa (19/3/2024) lalu dikunjungi Tim Safari Ramadhan (TSR) yang dipimpin Bupati Eka Putra.SE.MM.

Rombongan tersebut disambut Kapolres Padang Panjang AKBP Katryana Widyarso Wardoyo Putro dan Wakapolres AKBP Syofyan Effendi, Walinagari Guguak Malalo Mulyadi, Ketua KAN, BPRN, Niniak Mamak, Alim Ulama, Bundo Kanduang, Pengurus dan Jamaah Masjid.

Pada kesempatan itu, Bupati Eka Putra  mengucapkan rasa terima kasih ke seluruh masyarakat Guguak Malalo karena  telah mempersiapkan kegiatan tersebut dengan penuh rasa kekeluargaan, sehingga terjalin tali silaturahmi yang kuat.

“Kita mengangap TSR ini penting, sebagai upaya memperkuat ukhuwah islamiyah antar sesama, didukung dalam suasana berbuka bersama dan shalat berjamaah,” ujar Bupati Eka Putra.

Selain itu, Bupati Eka Putra  menyampaikan beberapa poin penting lainnya yang selama ini sudah tercatat sebagai keberhasilan Pemda Tanah Datar, di antaranya komitmen untuk memberikan pelayanan kesehatan yang maksimal.

Selain itu, Bupati Eka mengutarakan niatnya untuk membantu menyelesaikan pembangunan Masjid Nurul Iman Kanang sekaligus berupaya agar pelebaran jalan Malalo agar terealisasi.

“Soal usulan pelebaran jalan ini, kita upayakan melakukan pendekatan kepada semua pihak yang Kuncinya, mohon kerelaan masyarakat menyerahkan tanahnya yang terkena pelebaran jalan di kiri kanannya,” ujarnya.

Sementara itu, Pengurus Masjid Suharmen Malin mengungkapkan, Masjid Nurul Iman dibangun dengan melibatkan arsitektur dan tukang yang merupakan anak nagari, sehingga menjadi sebuah karya yang membanggakan. 

“Semua desain pembangunan Masjid ini, melibatkan anak nagari, dana untuk pembangunan ditafsir sekitar Rp. 3,5 miliar, yang diharapkan dapat selesai dengan baik. Hingga kini diperkirakan sudah menghabiskan dana Rp1,5 miliar,” ujarnya.

Dikesempatan yang sama, Walinagari Mulyadi menyampaikan aspirasi masyarakatnya, terkait status tanah ulayat mereka, yang saat ini masih tergolong sebagai hutan lindung. 

“Warga berharap status tersebut dapat ditinjau kembali, sehingga memungkinkan dimanfaatkan untuk pengembangan pertanian di wilayah tersebut. Selain itu, warga juga memohon dukungan Pemda untuk pelebaran jalan provinsi yang melintasi Malalo,” ujarnya. (Pr/STM)

Print Friendly, PDF & Email

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *