Payakumbuh -metrosumatranews.com– Anggota DPRD Kota Payakumbuh dari Fraksi Nasdem Bintang Perjuangan Syafrizal mengapresiasi inovasi kurban yang dilaksanakan oleh panitia kurban Mesjid Arruhama’ Kelurahan Sungai Durian, Kecamatan Lamposi Tigo Nagori Lamposi, Selasa (20/7).
Mereka berinovasi, melakukan pengikatan sapi qurban berbeda dengan kurban pada umumnya, perlakuan kepada sapinya lebih humanis, memakai alat peroboh sapi dari kayu atau restraining box.
Selama ini, restraining box ini hanya digunakan di Rumah Pemotongan Hewan (RPH). Di tingkat masyarakat belum banyak penyelenggara penyembelihan hewan kurban yang memiliki restraining box.
“Saya salut dan angkat topi dengan inovasi dari panitia, ke depan insyaallah kita bikin yang permanen dari bahan besi ataupun stainless steel yang lebih praktis dan ringan,” kata Syafrizal kepada media.
Syafrizal yang juga panitia kurban bersama Pegawai KUA Payakumbuh Selatan Israk, Tokoh Masyarakat Yanuar Imam, Ketua KAN Sungai Durian Ir Dt. Pangulu Sati, dan Kepala SMK Guguak Antoni menyampaikan restraining box itu diciptakan oleh Dedi Delvis, Beli Perta, Efrizon, mereka adalah tukang kayu asli dari Nagari Sungai Durian, Latina.
“Keuntungan box star ini lebih praktis, lebih aman, proses cepat, dan tidak menyakiti hewan kurban. Untuk Kota Payakumbuh tahun ini, mungkin ini terobosan terbaru dan satu-satunya,” tambah Syafrizal.
Sementara itu peserta kurban Zulhanif Khatib menyampaikan rasa sangat puas dengan inovasi panitia kurban, mereka melihat begitu mudahnya merebahkan sapi tanpa harus diikat kakinya dengan tali.
“Sapinya tinggal diikat ke kotak, lalu direbahkan. Humanis sekali,” kata Zulhanif.
Lain lagi dengan H.T.M. Dt. Paduko Tuan, dirinya berharap inovasi panitia ini dilanjutkan dan bisa ditiru oleh panitia kurban lainnya.
“Semoga kita semua mendapat berkah dari Allah dalan kurban kali ini, selaku masyarakat bagi kami inovasi seperti ini sangat banyak manfaatnya, hemat waktu dan sapi tak stress,” ungkapnya. (FR)