News  

Bus Air Ombilin Nyaris Karam, Bupati dan Wakil Bupati Tanah Datar Datang ke Lokasi

Batipuh Selatan,metrosumatranews.com. Nyaris karamnya Bus Air Ombilin mendapat tanggapan serius dari Bupati dan Wakil Bupati Tanah Datar. Eka Putra dan Richi Aprian, Kamis (27/5) dengan bersama-sama  melihat kondisi kapal yang telah ditarik oleh Dinas Perhubungan ke tepian Danau Singkarak.

Sebagaimana Bus Air Ombilin atau kapal bantuan dari  Kementrian Kelautan RI nyaris karam ditepian Bonjo Danau Singkarak tepatnya di Jorong Tanjung Mutiara, Kenagarian Batu Taba, Kecamatan Batipuh Selatan.

Laporan kepada Bupati Tanah Datar, oleh Kadishub Tanah Datar, Harfian Fikri menyampaikan bahwa saat ini kapal tersebut merupakan hibah Kementrian Kelautan RI melalui Balai Pelayanan Transportasi Darat (BPTD) Wilayah 3 Provinsi Sumatera Barat.

Namun dibalik hibah tersebut,  biaya pemeliharaan dibebankan kepada Pemerintah Daerah setempat, kapal tersebut diserahkan dan diterima oleh Pemerintah Daerah pada tahun 2012 silam, ujar Harfian Fikri.

Bupati Tanah Datar Eka Putra didampingi Wakil Bupati  Richi Aprian menyayangkan temuan terbengkalainya kapal hibah Kementerian Kelautan RI ini.

Katanya, pihaknya  akan mendalami bagaimana bisa kapal senilai 1.2 Miliar rupiah tersebut bisa terbengkalai dan hampir tenggelam di Danau Singkarak.

“Saya juga baru tahu malam ini di media sosial, kapal ini sebenarnya  aset balai, dan pemeliharaannya oleh kita, anggarannya ada sejak 2013, tapi sudah 2  kali tenggelam, dan ini hampir tenggelam.

Mengapa sampai bisa begini. Karena  kami masih baru, kami ingin melakukan audit. Menurut info, anggaran pemeliharaan  ada, makanya kami akan audit.

Lebih lanjut lagi, menurut Eka Putra, kapal tersebut tidak efektif untuk beroperasi di Danau Singkarak, hal ini dikarenakan kapal yang memiliki kapasitas mesin yang besar.

“Satu mesin kapal ini 100 PK, ada dua mesin. Buat apa kapal cepat di Danau Singkarak, Operasional juga besar,” kata Bupati Tanah Datar.

“Kondisi kapal saat ini dalam keadaan bocor dan beberapa peralatan kapal juga tidak ada lagi, Kapal bantuan ini sebelumnya diperuntukan sebagai penunjang Pariwisata bahari Danau Singkarak dan akses masyarakat,” pungkas Eka Putra.(STM)

Print Friendly, PDF & Email

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *