News  

Event Alek Anak Nagari Selaju Sampan Tahun 2023 Dibuka Bupati

Lintau,metrosumatranews.com.

Sebagaimana dalam suasana libur hari raya Idul Fitri 1444 H, Pemerintah Kabupaten Tanah Datar bersama nagari Tigo Jangko kembali menggelar event alek anak nagari Selaju Sampan tahun 2023.

Event yang dibuka langsung oleh Bupati Tanah Datar Eka Putra, SE, MM, Senin ((24/4/2023) tersebut digelar Tobek Loweh yang merupakan disebuah kolam ikan besar berukuran 25.000 m² yang terletak di jorong Rajawali nagari Tigo Jangko kecamatan Lintau Buo.

Ditandai dengan pelepasan selaju sampan dan dimeriahkan dengan atraksi silek (silat) diatas biduak (perahu), pembukaan event Selaju Sampan pun disaksikan oleh ribuan pasang mata dari penonton yang sangat antusias untuk menyaksikan event tersebut.

Dalam sambutannya saat membuka event tersebut, Bupati Eka Putra menyampaikan bahwa event Selaju Sampan ini sudah menjadi agenda tahunan pemerintah Kabupaten Tanah Datar melalui program unggulan Satu Nagari Satu Event.

Selain itu, tambah Bupati, untuk sebuah event yang terlaksana berkat kerjasama dan kekompakan seluruh unsur masyarakat mulai dari pemerintahan nagari, niniak mamak, tokoh masyarakat dan juga pemuda ini tentunya sangat membutuhkan dukungan dari berbagai pihak agar lahir sebuah ide-ide baru untuk kemajuan nagari.

“Mari kita dukung dan sukseskan bersama-sama Tobek Panjang ini sebagai sebuah objek wisata yang merupakan kebanggaan masyarakat nagari Tigo Jangko,” ajak Bupati sembari mengapresiasi pemuda setempat yang telah memiliki andil besar terselenggaranya event ini.

Lebih lanjut, Bupati Eka Putra menyampaikan, kegiatan ini juga sangat mendukung program unggulan Pemerintah Tanah Datar ke depan. Untuk itu diharapkan untuk dikelola lebih apik lagi dan gencar mempromosikan di media sosial, dengan harapan menjadi destinasi wisata dan tentunya akan mampu meningkatkan perekonomian nagari.

“Tahun 2022 kemarin kita telah menggelar event di 14 nagari se Tanah Datar, dan peredaran uang mencapai 10 milyar rupiah lebih dengan pengunjung mencapai 80 ribu orang lebih, dan peredaran uang terbesar 2.2 milyar rupiah untuk satu nagari.

 Insyaallah, kalau ini dapat dikelola dengan baik dan berkesinambungan tentunya bisa dijadikan sebagai sebuah desa wisata. Yang paling utama adalah kebersihan seperti toilet, serta masyarakat yang berjualan juga harus ditata dengan baik. Kalau ini sudah kita lakukan InsyaAllah peredaran uang juga akan tinggi tentunya akan meningkatkan ekonomi masyarakat sekitar,” ujarnya.(h/STM)

Print Friendly, PDF & Email

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *