News  

Fraksi Demokrat Akui Ada Kepentingan Plt Bupati Dalam Pemilihan AKD

Kuansing,metrosumatranews.com.

14 April 2022 Waduh! Ketua Fraksi Demokrat DPRD Kuansing, Fedrios Gusni yang tergabung dalam Koalisi “Sanjai” yang memilih Walkout (WO) pada Pemilihan Alat Kelengkapan Dewan (AKD) DPRD Kuansing sisa masa jabatan 2019-2024 mengungkap adanya kepentingan Plt Bupati Kuansing Suhardiman Amby dalam pemilihan AKD lalu.

Hal itu terungkap saat Ketua Fraksi Demokrat Fedrios Gusni dihadapan puluhan mahasiswa Universitas Islam Kuantan Singingi (Uniks) saat berdialog dengan Ketua DPRD Kuansing Dr Adam SH MH di ruangan paripurna, Rabu (13/4/2022) kemarin.

Disampaikan Fedrios, bahwa dalam pemilihan AKD kemarin, sikap Demokrat itu jelas. Bahwa fraksinya WO pada rapat paripurna pemilihan AKD kemarin. Dan bahwa, katanya, pada pemilihan AKD itu, ada kepentingan Plt Bupati Kuansing bersama partai koalisinya, Gerindra, Demokrat, PDIP dan PAN serta 1 orang anggota dari Hanura. Dan juga ada kepentingan dari koalisi Golkar, PPP, Nasdem, PKB dan PKS.

“Disitu sikap Demokrat jelas. Bahwasannya, kami walkout waktu persidangan itu. Nah, inilah yang saya sampaikan, bahwa ada kepentingan-kepentingan antara koalisi partai ini dengan Plt Bupati Kabupaten kuantan Singingi,” ungkap Fedrios.

Dan keterlibatan Plt Bupati Kuansing pada pemilihan AKD ini, katanya, juga jelas. Bahwa pada masa Bupati Mursini, juga ada kepentingan dalam pemilihan AKD ini.

“Ini biar adek-adek juga jelas, bahwasannya, bukan sekarang saja. Di zaman pak Mursini, ya, itu, pak Mursini juga ikut campur di AKD ini. Saya masih ingat, ada juga berkumpul di Pekanbaru ada, di Talukkuantan. Apa salahnya. Toh, mereka juga orang partai. Pak Suhardiman juga kan orang partai,” ungkapnya lagi.

Lalu, dibentuk kelompok (oleh Plt Bupati). Dan sebagai anggota DPRD Kuansing, kata Fedrios, dirinya harus manut kepada kelompok yang dibentuk Plt Bupati Suhardiman Amby itu. Tentu, kata Fedrios, sesuai pula dengan tupoksinya.

“(Pak Suhardiman bentuk kelompok). Sebagai anggota DPRD Kabupaten Kuantan Singingi, tentu sesuai dengan tupoksi saya, saya harus juga manut disitu. Kalau pemerintah itu salah, saya yang sendiri di depan bersama adek-adek semua mengkritik pemerintah,” jelasnya lagi.

Dihadapan Ketua DPRD Kuansing Dr Adam SH MH, Wakil Ketua I Zulhendri, Ketua BK Muslim SSos MSi dan Ketua Komisi II DPRD Kuansing Drs H Darmizar, Fedrios Gusni menyampaikan, bahwa partainya yakin dan percaya, aspirasi yang disampaikan para mahasiswa ini akan dikawalnya.

“Kami berbeda pandangan itu tidak akan mungkin, karena di DPRD ini tentu ada (kepentingan). Abis yang satu mendukung yang ini, yang satu mendukung yang ini. Dan itu biasa, ya. Biasa itu. Menang kalah itu biasa juga. Di DPRD ini, tentu masing-masing punya pandangan masing-masing, punya suatu pandangan politik masing-masing lah,” katanya.

Artinya, kata Fedrios, Fraksi Demokrat tentu yakin dan percaya dengan kelompoknya untuk memperjuangkan sesuatu yang diyakininya adalah benar. Dan begitujuga sebaliknya.

“Kalau ada kelompok kami ini memperjuangkan sesuatu, kami meyakini ini adalah benar. Begitu juga yang sebelah meyakini benar, ya. Saya harap, adek-adek mahasiswa, kita coba tengok adanya lebih jernihlah. Artinya begini, kami di sini selalu memperjuangkan aspirasi masyarakat tentunya. Nah, tentu dengan deadlock-nya kemaren, pemilihan AKD, harapan kami kepada Ketua dan Pimpinan DPRD Kabupaten Kuantan Singingi, bahwasannya, hayoklah kita mulai lagi, kita ulang lagi AKD ini,” pintanya.

Kenapa, pihaknya minta diulang, karena diyakininya, pemilihan ketua komisi ini dipilih oleh anggota komisi itu sendiri.

“Nah, yang terjadi kemaren yang memilih itu adalah ketua-ketua fraksi, sementara ketua-ketua fraksi ini tidak di komisi tersebut,” kata Fedrios.

Padahal, diketahui, pemilihan AKD itu disepakati diagendakan dalam rapat Banmus. Namun tiba pada waktunya pemilihan dalam rapat paripurna, sejumlah fraksi melakukan WO. Hal ini dilakukan setelah dari hasil usulan Fraksi Golkar, PPP, Nasdem, PKB dan PKS, mereka mengusulkan nama-nama utusan ke setiap komisi. Termasuk usulan pimpinan komisi. 

Hanya saja, fraksi ini tidak mengusulkan nama pimpinan untuk komisi I. Yang mereka usul hanya di komisi II dan III, BK dan Banleg. Sehingga koalisi Golkar bersama PPP, Nasdem, PKB dan PKS ini dominan dalam hitungan kursi. Dan telah terjadi musyawarah mufakat dalam pemilihan AKD. Dan dalam tata tertib, keputusan yang tertinggi adalah musyawarah mufakat.

Karena tidak terima dengan musyawarah mufakat, koalisi yang digawangi Plt Suhardiman Amby itu pun satu per satu memilih WO. Mulai dari Demokrat, Gerindra, PDIP dan terakhir PAN. Karena mereka WO, tentu secara aturan, fraksi-fraksi yang ada dibolehkan dalam aturan melanjutkan pemilihan AKD ini. Sehingga terpilihlah AKD yang baru.

Menanggapi itu, Aktivis Mahasiswa Uniks Bobi Hariansyah Purba menyampaikan sindirannya kepada politisi Demokrat tersebut. Ia pun menyarankan, supaya anggota DPRD Kuansing yang tergabung dalam fraksi yang memilih WO itu mementingkan masyarakat ketimbang kepentingan yang dibentuk Plt Bupati Suhardiman Amby.

“Kalian terlahir dari keluarga yang mapan. Beda dengan kami, seharusnya kalian lebih mementingkan masyarakat, dan pegawai yang belum dibayarkan TPP nya, honor yang belum dibayar gajinya. Seharusnya kalian mencari solusinya bagai mana ini bisa berjalan baik kedepannya,” ungkapnya.(H)

Print Friendly, PDF & Email

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *