Payakumbuh, metrosumatranews.com — Rapat paripurna hari ulang tahun (HUT) Kota Payakumbuh yang ke 50 digelar di kantor DPRD Kota Payakumbuh, Kamis (17/12), dengan peserta yang hanya berjumlah 50 orang saja karena dibatasi protokol kesehatan akibat pandemi Covid-19.
Dulu rapat paripurna HUT Kota dihadiri oleh banyak orang, mulai dari kepala daerah DPRD Sekretaris Daerah kepala OPD dan tokoh masyarakat, hingga insan pers.
Di hari ulang tahun yang ke 50 Kota Payakumbuh, juga sudah pada periode kedua Wali Kota Riza Falepi saat ini, banyak pembangunan dapat dirasakan oleh masyarakat. Pembangunan itu tentu akan berdampak kepada perkembangan dan percepatan laju pertumbuhan perekonomian di kota tersebut.
Namun, DPRD selaku lembaga yang melakukan legislasi, pengawasan, dan penganggaran tentu memiliki masukan dan harapan dengan sudah setengah abad umur Kota Payakumbuh.
Ketua DPRD Kota Payakumbuh dari fraksi PKS Hamdi Agus menyampaikan di usianya yang sudah memasuki setengah abad itu, banyak harapan setiap pihak agar bagaimana Kota Payakumbuh dapat menjadi kota yang maju namun tetap dapat mempertahankan nilai-nilai budaya yang ada di masyarakatnya. Momentum itu semoga dapat menjadi perhatian seluruh pihak.
“Selamat HUT ke 50 Kota Payakumbuh dan kita berdoa semoga Kota Payakumbuh semakin maju, sejahtera penduduknya dalam ridho Allah SWT. Mari kita jadikan HUT emas Kota Payakumbuh ini menjadi momentum bagi kita semua elemen masyarakat untuk introspeksi diri dan bertekat bersama menuju kemajuan, kebaikan, dan kesejahteraan bersama di masa yang akan datang,” ujar Hamdi.
Sementara itu, Wakil Ketua DPRD Kota Payakumbuh Wulan Denura dari Fraksi Gerindra menyampaikan 50 Tahun Kota Payakumbuh sebagai Ulang Tahun Emas Kota Payakumbuh.
Maju kotanya, sejahtera rakyatnya. Maju dalam artian selalu dapat lebih menonjol dibanding kabupaten/kota lain, baik itu prestasi dan pengembangan potensi daerah, peningkatan PAD dari sektor Pajak, Pariwisata (kuliner, kesenian dan kereatifnya pemuda, ramah tamah penduduknya, sehingga kunjungan tamu ke Payakumbuh lebih meningkat, juga UMKM dan kesejahteraan perempuan meningkat.
“Pada dasarnya penggiat UMKM adalah perempuan yang harus punya pikiran maju dan punya jiwa wirausaha, agar bisa membantu menambah penghasilan keluarga, sehingga sejahtera dan tidak kekurangan. Status masyarakat dapat meningkat setiap tahunnya, dari yang awalnya miskin dapat bantuan pemerintah, tahun depannya sudah tidak lagi, karena sudah sejahtera dengan punya usaha sendiri, itu harapan kita,” kata Wulan.
“Jadilah masyarakat Payakumbuh yang cerdas, pemikiran yang berkembang dan tidak ingin terus jalan ditempat, mari sama-sama dengan DPRD dan pemerintah, dengan peran serta masyarakat kita bangun Payakumbuh lebih baik” tambahnya.
Senada, Wakil Ketua DPRD Armen Faindal dari fraksi Demokrat menyampaikan sejak tahun 1970, pemimpin kota Payakumbuh juga telah beberapa orang silih berganti, banyak telah diperbuat dan tentunya ada pula yang belum diperbuat. Ambil segala yang positif dari apa yang diperbuat dan pelajari apa yang belum dilakukan untuk kemajuan kota tercinta ini.
“Dengan ulang tahun emas kita semua berharap pimpinan kota dalam hal ini wali kota dan wakil rakyat yaitu DPRD, bisa bersinergi untuk membangun kota Payakumbuh hingga tercapai Kota yang ABS-SBK, sejahtera, aman dan berkeadilan,” ujarnya.
Ditambahkannya, dengan usia Payakumbuh ke 1/2 abad, ada harapan kedepan antara lain terpenuhinya harapan masyarakat untuk lapangan kerja hingga pendapatan perkapita bertambah. Muncul investor dalam bidang industri, wiraswasta yang berkualitas, tempat pariwisata yang bersih dan berpedoman pada ABS-SBK.
‘Sebagai kota pelajar yang telah dicanangkan oleh Pemda segera terwujud, masyarakatnya yang berakhlak mulia sesuai falsafah ABS-SBK, serta bagaimana mesjid, surau/langgar ramai oleh jemaah dan menjadi pusat kegiatan para pemuda,” harapnya.
Di lain hal, Ketua Badan Pembentukan Peraturan Daerah (Bapemperda) Ahmad Ridha dari fraksi Nasdem Bintang Perjuangan menganalogikan kalau usia Kota Payakumbuh seperti manusia, maka Kota Payakumbuh dapat dikatakan sudah matang. Aturan-aturan yang menyangkut kemaslahatan sudah ada konsep dasarnya, baik itu pemberdyaaan masyarakat, keepmudaan, dan lainnya.
“Tentu karena wali kota giat membangun, ada ruang publik yang telah dibuka seperti Batang Agam dan kawasan Padang Kaduduak. Itu kami nilai menjadi ruang publik yang sangat bermanfaat, maka harus ada aturan bagaimana pemeliharaan dan pemakaiannya, agar bisa dimanfaatkan dengan baik,” ujarnya.
Ditambahkannya kedepan diharapkan ada peningkatan kepada petani dan pelaku UKM dalam bentuk bantuan modal, karena disaat dewan melakukan reses, aspirasi tersebut selalu disampaikan. DPRD akan membentuk Ranperdan inisiatif maupun mendorong perangkat daerah terkait agar bagaimana dapat melahirkan regulasi dalam bentuk perda dan kalau bisa ditindaklanjuti dalam bentuk Perwako.
“Apakah nanti sumber dananya lewat pokir ataupun anggaran di OPD itu sendiri,” kata Ahmad Ridha.
Ketua Badan Kehormatan DPRD YB. Dt. Parmato Alam selaku Ketua fraksi Partai Golkar menyampaikan dengan 50 tahun kota Payakumbuh, dari waktu kewaktu ada kemajuan dari semua bidang pembangunan fisik dan non fisik. Hari ini, Payakumbuh dari sisi infrastruktur cukup memadai, dan dari pembangunan sektor ekonomi bergerak dengan baik, kedepan perlu dipertahankan dan ditingkatkan.
“Wali kota selaku pemimpin jangan puas dengan prestasi, namun harus kritis dan haruz responsif dengan kondisi agar bisa lebih melakukan lompatan maju kedepan,” ungkapnya.
Dari sisi pendidikan, Dt. Parmato Alam berharap agar dilakukan evaluasi secara menyeluruh terkait tenaga pendidik dan peningkatan kualtas pendidikan, karena secara pandangan dewan, sarana dan prasarana pendidikan di Payakumbuh sudah memadai.
“Branding Payakumbuh juga harus segera diwujudkan, mau dibawa kemana apakah pendidikan, pariwisata atau kemana, secara konkrit belum terwujud sampai saat ini, fokus mau kemana kedepannya, perlu pemikiran kita bersama,” ujarnya.
Dt. Parmato Alam menyampaikan dari bidang pertanian, penguatan masyarakat tani belum maksimal tersentuh program pemerintah kota.
“Peningkatan pemberdayaan masyarakat tani belum ada, sementara jumlah petani kita sekitar 67 persen. Ini kedepan harus menjadi perhatian pemerintah kota,” ujarnya.
Sejatinya, di HUT Kota Payakumbuh ke 50 ini, 17 Desember 2020 akan melekat di dalam ingatan setiap warga Payakumbuh, meski kemeriahannya tak bisa dirayakan dengan aktivitas keramaian, namun Pandemi Covid-19 mengajarkan untuk peduli satu sama lain, karena kota ini berangsur-angsur akan pulih dan roda perekonomian akan bergerak sebagaimana mestinya kembali.