Ustadz H.Irwandi Nashir (tiga dari kiri) bersama pemilik RSIA Sayang Ibu Batusangkar, dr.H.Zulhanif,Sp.OG (empat dari kiri), Ny.Hj.Suryatina Ali, (enam dari kiri), dan direktur RSIA Sayang Ibu,dr.Habib (empat dari kanan).
[30/4 11.52 PM] Irwandi Nashir Stbk: Kajian Islam RSIA Sayang Ibu Batusangkar
Batusangkar,metrosumatranews.com.
Bahagia itu sejatinya diperoleh melalui harmonisasi dengan Allah Ta’ala, diri sendiri, alam sekitar maupun dan manusia lainnya. Mewujudkan harmonisasi mesti dilatihkan hingga menjadi kebiasaan.
Berbicara pada Kajian Islam Rumah Sakit Ibu dan Anak (RSIA) Sayang Ibu Batusangkar, Ustadz H.Irwandi Nashir menjelaskan, dalam Kajian Islam RSIA Minggu lalu, harmonisasi dengan Allah Ta’ala diawali dengan memperbaiki cara bersyukur atas ni’mat Allah. “Bersyukur dalam makna dan cara yang sesungguhnya adalah tangga pertama dalam menata hubungan dengan Allah Ta’ala,” jelasnya.
Setiap pribadi muslim, jelas Irwandi Nashir, penting terus menumbuhkan dan memupuk kesadaran rohani terhadap ni’mat Allah Ta’ala dalam bentuk diciptakannya kita oleh Allah Ta’ala sebagai manusia, lalu dilangsungkanNya kehidupan kita dengan pemeliharaanNya,
dan bimbinganNya melalui syari’at Islam yang diwahyukanNya pada Nabi Muhammad Shallallaahu ‘alaihi wa Sallam.
Abai dan gagal dalam mewujudkan cara bersyukur yang sesungguhnya kepada Allah Ta’ala, jelas Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah Payakumbuh, berdampak pada porakporandanya tatanan hubungan seorang makhluk dengan Khaliq.”Rusaknya harmonisasi dengan Allah Ta’ala berarti sirnanya kebahagian sejati yang dicari manusia,” terang dosen Universitas Islam Negeri Bukittinggi itu.
Bersyukur kepada Allah Ta’ala itu,lanjut H.Irwandi Nashir, tak hanya tangga awal untuk memperbaiki hubungan dengan Allah Ta’ala, tapi juga menjadi indikator keberhasilan ibadah kita seperti diisyaratkan di pengujung ayar 185 dari surah al-Baqarah,” terang da’i yang juga peneliti itu.
Bagi pemilik RSIA Sayang Ibu Batusangkar,dr.H. Zulhanif Nazar,Sp.OG., dan istri, Ny. Hj.Suryatina Ali, kajian Islam untuk keluarga besar RSIA Sayang Ibu diyakini berdampak besar terhadap peningkatan kualitas cara mengamalkan ajaran agama dan profesionalitas dalam bekerja. Kajian Islam di pekan pertama bulan Syawwal 1444 H/2023 M itu turut dihadiri direktur RSIA Sayang Ibu, dr.Habib, para dokter, perawat, dan karyawan. (STM)