Kulyah Ke Rusia Bercita-cita Dirikan PLTN di Kampung Halaman

Kuansing, metrosumatranews.com.
Kisah Inspiratif Anak Desa Raih Beasiswa di di Eropa Gunung Toar, Muhammad Azizan Alghifari (20 tahun) , Mahasiswa Republik Indonesia mendapatkan beasiswa oleh Pusat Ilmu Pengetahuan dan Kebudayaan Rusia (PKR) di Jakarta menempuh pendidikan sebanyak 161 pelajar seluruh indonesia yang lulus seleksi pada tahun 2020.

Ia berbagi tips salah satunya dengan terus mencoba setiap peluang yang ada.
Menempuh studi di luar negeri lewat jalur beasiswa menjadi idaman bagi kebanyakan orang. Termasuk mahasiswa asal Desa Teberau Panjang Kecamatan Gunung Toar Kabupaten Kuantan Singingi, yang akrab disapa Azis ini.

Ia membagikan cerita pengalamannya untuk meraih Beasiswa ke luar Negri Kampus Universitas Institut Fisika dan Teknik Nuklir jurusan Nuklir Nasional Universitas MEPhI ( Moscow Teknik Fisika Institut ), katanya kepada media ini di kediamannya di kediamannya Sabtu (28/08/2021).

Kuliah di luar negeri merupakan impiannya sejak kecil. Ia mulai mempersiapkannya sejak dari bangku sekolah Madrasah Aliyah Negeri 1 Teluk Kuantan.


Rusia menjadi salah satu negara yang menawarkan beasiswa kepada mahasiswa asal Indonesia. Rata-rata universitas di Rusia mensyaratkan mahasiswanya untuk menguasai bahasa Rusia

Muhammad Azizan Alghifari anak pasangan Hendri dan Nita Kurnia ini, telah mengikuti sekolah persiapan yaitu sekolah bahasa selama satu tahun untuk masuk ke universitas di Rusia, saya sudah mendapat balasan email untuk pergi ke eropa menuntut ilmu secara kuliyah normal, iya kalau tidak ada halangan sudah dikonfirmasi pertengahan bulan september ini.

Selama setahun belakang ini saya hanya kulyah melalui sistim daring apa lagi di negara kita angka peningkatan covid 19 masih tinggi dan bebrapa negara masih dibatasi untuk masuk ke negara Rusia, kisah perjuangan mendapatkan beasiswa dimulaii, bangku sekolah Madrasah Aliyah ia mencoba mendaftar beasiswa yang tersedia di website kampus.

Bahkan kata Aziz, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) teknik perkapalan, bahkan saya juga lulus disana, setelah 1 hari informasi kelulusan di indonesia, saya juga mendapat kan balasan email bahwa saya juga diterima sebagai mahasiswa melalui jalur beasiswa di universitas tenik nuklir terbaik di Rusia ini.

Dengan tanpa ragu saya langsung putuskan tekad saya untuk kuliyah disana
“Pokoknya saya bertekad, waktu sekolah dulu harus kuliyah diluar negri, saya sudah mulai mengali informasi baca buku browsing tentang negara Rusia bagaimana kehidupan sosial dan cara saya beradaptasi di negara Rusia.

Muhammad Azizan Alghifari mencoba membagikan cerita tentang bagaimana dia bisa mendapatkan beasiswa keluar negri, suatu yang tidak tertutup kemungkinan kepada teman dan adik adik juga mengikuti langkah saya atau senior kita untuk kuliyah ke luar negri .

Pertama sih harus mempunyai niat kemauan dan tekad yang kuat atau harus diprioritas kuliyah luar negri, kita harus rajin buka website kampus terbaik lebih aktif mengunakan gejet bukan untuk sosial media aja,

Kita harus menguasi bahasa internasional seperti bahasa inggris, saya bersyukur banget sekolah di Madrasah Aliyah Negri 1 Teluk kuantan ada program kampung inggris yang sangat membantu,

Berdoa ibadah kita dan support orang tua lah yang menjadi power kita dorongan dan motifasi orang terdekat kita membuat kita nyaman dan lebih percaya diri suatu hal bisa kita capai,

Menurut saya selagi masih punya kesempatan ya kenapa tidak,” ujar azis yang mempunyai cita cita mendirikan PLTN (pembangkit listrik Tenaga Nuklir) dan mengembangkan energi nuklir di tanah air kita indonesia yang akan mengelolah anak negri.

Hendri Orang tua azis menceritakan bagaimana gigih dan semangat yang tinggi untuk mencapai cita cita sekolah keluar negri, ia melihat azis sebagai anak yang menurut kemauan orang tua tapi ia keras dalam satu hal kalau dia berkeinginan sesuatu harus tercapai, sebagai anak tunggal azis tidak pernah membebankan kepada orang tua, dia anak yang mandiri.

Saya melihat azis kecil dia memang gemar membaca buku yang dia baca buku yang menceritakan luar negri buku buku sejarah, kemajuan teknologi dan diwaktu sengang ia juga baca komik doraemon bahkan setiap seri komik dia hampir tidak lewatkan kalau orang tua pergi ke pekanbaru azis kecil selalu minta belikan Buku di gramedia.

Azis memberikan kebahagian tersendiri atas beasiswa kuliyah di negara Rusia, bagaimana tidak kita orang biasa biasa saja anak kampung keluarga jauh dari kota yang serba ada berkecukupan azis bisa kuliyah mendapatkan beasiswa diluar negri.

Disaat kuliyah daring kemarin setahun belakang ini saya perhatikan tiga bulan pertama nya kuliyah sangat sulit mendapatkan akses jaringan internet yang tidak stabil bahkan harus pergi ke pondok kecil pematang sawah di desa teberau panjang untuk kuliyah dan juga menjadi persoalan tersendiri kuliyah dimasa pandemi.

Bahkan saya mempunyai inisiatif azis harus tetap kuliyah dengan lancar, harus mengambil kontrakan rumah di kota Teluk Kuantan dengan jaringan stabil, semoga hal hal yang seperti ini bisa diberikan solusi nantikan oleh pemerintahan kita
dan sebuah harapan besar saya terhadap dunia pendidikan tanah air, banyak generasi muda yang kita yang lainya barangkali hanya sekelumit kecilkecil.

Kemanapun kemauan anak saya tak pernah untuk melarang dan membatasinya selagi bisa membatasi diri, ujar beliau terharu dan meneteskan air mata bahagia.(Hari).

Print Friendly, PDF & Email

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *