News  

Mari saling bekerja sama membangun Tanah Datar

Batusangkar,metrosumatranews.com.              Bupati Tanah Datar Eka Putra bersilaturrahmi dengan milenial Tanah Datar, Sabtu (24/04) di Gedung Indo Jolito Batusangkar, sampaikan saat ini di Tanah Datar sudah banyak generasi milenial Tanah Datar yang punya kreasi-kreasi untuk kemajuan Tanah Datar kedepan.

“Para milenial dan kreator yang menguasai teknologi dan sudah memiliki platform digital, mari saling bekerja sama membangun Tanah Datar, bantu promosi, kita tidak punya industri besar, ladang minyak, namun kita punya keindahan alam anugerah Tuhan yang bisa kita promosikan lewat internet,” ujarnya.

Dari silaturrahmi milenial yang dihadirkan seperti Sumatera Valaunter, Awak Amak, Eko Madani Park, Masyarakat Relawan Indonesia, content creator, selegram, youtuber, rumah belajar, pemuda pelopor dan lainnya itu Bupati Eka berharap ada gambaran dan ide ide kreatif yang muncul.

Salah satu milenial yang bergerak di bidang sosial agro eduwisata bernama Tika ketika ditanya Bupati Eka tentang bonus demografi yang ada di fikirannys menghadapi 2045 mendatang, ada dua hal yang bisa terjadi, bisa jaya namun bisa juga sebaliknya hancur, tergantung menyikapi bonus demografi dan era digital itu sendiri.

Dari itu dikatakan Eka Putra agar milenial atau generasi penerus itu memiliki pondasi yang kuat, pemerintah daerah memiliki program, “satu rumah, satu hafizh atau hafizah”, saat ini pemimpin harus merangkul milenial atau generasi muda yang akan dipersiapkan untuk menyonsong Indonesia Emas 2045 mendatang.

Untuk membangun Tanah Datar lebih maju, lebih baik lagi butuh saran, pemikiran dan sumbangsih generasi muda atau kaum milenial, kemajuan zaman saat ini ibarat dunia dalam genggaman, apa saja saat ini sudah bisa melalui ponsel pintar. Dan hampir semua orang memilikinya.

Dengan bonus demografi dan Indonesia Emas di 2045 ke depan diharapkan generasi milenial saat ini akan menguasai itu, seperti pasar digital, jadi milenial saat ini sudah bermimpi meraih peluang untuk menghadapi 100 tahun Indonesia Merdeka di tahun 2045 dan persaingan pasar global.

Husen dari Sumatera Valaunteer yang juga pemuda pelopor dan saat ini memproduksi sedotan bambu dan kaos bermotif ukiran minang sudah diproduksi dan sudah dipasarkan ke Belanda, namun akibat pandemi jadi terkendala.

Menyikapi Indonesia Emas dan pasar global menurut Husen harus ada regulasi dan peran pemerintah karena saat ini Husen sudah mencoba pemasaran ke luar negeri yang ada non pemerintah atau swasta.

Pada kesempatan yang sama Ny. Lise Eka Putra yang juga selaku Ketua Dekranasda Tanah Datar sangat bersyukur ternyata di Tanah Datar banyak kaum milenial yang memiliki potensi yang sangat bagus untuk dikembangkan.

Disampaikan Ny. Lise agar generasi milenial saling bekerjasama dan berbagi ilmu sehingga akan banyak lahir melenial yang produktif dan mampu menjawab tantangan pasar global kedepan, diibaratkan seperti kutipan Presiden Soekarno, “Beri aku 1000 orang tua, niscaya akan ku cabut Semeru dari akarnya, dan beri aku 10 pemuda niscaya akan kuguncang dunia”.

“Semoga dengan banyaknya generasi milenial yang produktif di Tanah Datar akan mampu memajukan Tanah Datar lebih baik,”ujarnya.

Pada saat silaturrahmi milenial yang dimoderatori tokoh muda pemerhati daerah Hijrah Adi Syukrial ini juga ditampilkan berbagai produk karya generasi milenial yang dipasarkan secara digital dan pasarnya pun sudah internasional. (H/STM)

Print Friendly, PDF & Email

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *