Sungaitarab,metrosumatranews.com. Jalan Kabupaten dari Simpang Gudang Rao-Rao menuju Pusat Nagari Koto Baru hanya kurang lebih 3 Km adalah satu-satunya urat nadi Nagari Koto Baru, kini dari perbatasan Rao-Rao itu telah berlobang banyak yang mengalami kecelakaan tunggal.
Sebagaimana kata Ardi salah seorang tokoh Koto Baru ungkapkan kepada metrosumatranews.com minggu lalu, Koto Baru sebagaimana kini memiliki Yayasan Pendidikan Mts dan MAS dengan siswanya berasal dari luar Koto Baru juga tenaga pendidiknya, juga Koto Baru pun memiliki objek wisata Air Terjun Dua Bidadari yang kita handalkan.
Dengan artikata sambung Ardi, pengunjung atau para siswa juga pelajar tiap hari menempuh jalan Kabupaten tersebut, apalagi satu-satunya jalan perekonomian masyarakat Nagari Koto Baru dalam transportasi hasil pertanian,seperti sayur-sayuran dan kulit manis (Kasiavera) yang terkenal penghasil di Tanah Datar.
Sementara jalan Kabupaten itu dari perbatasan Rao-Rao menuju pusat Nagari Koto Baru telah berlobang atau aspal bangunan lama terkupas, batu-batuan dan kerekel berserakan membuat gampangnya para pengendara roda dua kecelakaan, sering anak kita setelah jatuh pulang dan akhirnya tidak jadi kesekolah.
Ardi pun tambahkan, memang pernah masyarakat Koto Baru bergotong royong menambal jalan terkupas itu dengan semen, tapi tak lama tahannya terkupas lagim kini hanya harapan kepada Pemerintah Kabupaten untuk menambalnya atau mengaspal kembali, yang terkupas itu hanya 35 meteran.
Wali Nagari Koto Baru Harmadi ketika ditemuai Metro Sumatera, Jumat (2/8/2019) silam dikediamannya membenarkan bahwa jalan yang berlobang atau rusak parah tersebut telah banyak mengakibatkan para pelajar terjatuh terpeleset, dimana satu-satunya jalan menuju ke jalan provinsi yang hanya berjarak 4 Km.
“Jalan yang rusak tersebut kita sebagai pemerintahan Nagari bersama masyarakat memang telah melakukan perbaikan dengan menambal pencoran pakai semen, namun daya tahannya hanya sebentar, nampaknya harus diaspal,” ungkap Harmadi.
Dikatakan dia, pihaknya dari nagaripun setiap tahunnya telah melaksanakan Musrenbang selalu dinaikan jalan tersebut sebagai perioritas, namun sampai sekarang belum ada tindak lanjutnya. “Hanya tahun sekarang kita dapat pencoran bahu jalan, tapi walaupun bahu jalan dicor yang tengahnya rusak tentu tidak akan tahan juga,” keluhnya.
Pihaknya kjuga sudah membuat proposal baru dan akan disampaikan ke Bupati, PU serta DPRD. “Yang jelas untuk Nagari kita terus berjuang, karena jalan sebagai penumpang ekonomi dan kemajuan pendidikan, dimana di nagari Koto Baru ada Pesantren yang telah berkembang yang tenaga pengajarnya dan siswanya berasal dari daerah luar Koto Baru,” tukasnya. (STM)