Jakarta,mrtrosumatranews.com.
Redaktur Pelaksana (Redpel) satu LKBN Antara, Gusti Nur Cahya Aryani,menyambut kedatangan rombongan Wartawan dari Tanah Datar, selamat datang di kantor kami yang sederhana ini, dan menyampaikan Antara merupakan satu dari sedikit media yang menjadi provider berita di Indonesia.
Sebagaimana Dinas Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Tanah Datar membawa sebanyak 37 orang wartawan untuk studi komparatif ke LKBN Antara di Jakarta pada Kamis, (30/11/2023).
Mendampingi rombongan wartawan Asisten III Sekretariat Daerah Jasrinaldi Bonang yang mewakili Bupati Tanah Datar, Kepala Dinas Kominfo Yusrizal, Kabag Protokol dan Komunikasi Pimpinan (Prokopim) Dedi Triwidono, Kabid IKP Khairunnas, dan jajaran Fungsional di Dinas Kominfo.
Jasrinaldi dalam sambutannya sampaikan, Tanah Datar merupakan salah satu Kabupaten terkecil di Sumatera Barat dengan mayoritas mata pencarian penduduk nya bertani.
Dalam meningkatkan produksi dan hasil tani, Pemerintah Kabupaten Tanah Datar memiliki program beberapa program unggulan di sektor tersebut.
Diantaranya Asuransi Usaha Ternak Sapi/Kerbau (AUTS), Asuransi Usaha Tani Padi (AUTP), dan layanan bajak sawah gratis ke masyarakat.
Lanjutnya, dalam pembangunan itu semua tidak terlepas dari para jurnalis sebagai penyampai informasi. Baik dari pemerintah ke masyarakat maupun dari masyarakat ke pemerintah. Banyak masukan yang disampaikan jurnalis, alam hal itu diberi reward kepada mereka.
Jasrinaldi berharap, adanya studi komparatif ke LKBN Antara diharapkan adanya peningkatan pengetahuan dari rekan jurnalis di Tanah Datar dan bisa terhindar dari segala sesuatu yang berurusan masalah hukum.
Selanjutnya Zul pihak staf Antara sampaikan sejarah kantor berita ANTARA,13 Desember 1937 didirikan oleh Adam Malik, Soemanang, A.M. Sipahoetar dan Pandoe Kartawigoena ketika semangat perjuangan kemerdekaan nasional menggelora dan digerakkan oleh para pemuda pejuang. Inilah para Pendiri ANTARA
ANTARA resmi menjadi Lembaga Kantor Berita Nasional yang berada langsung di bawah Presiden Republik Indonesia. Dalam Keputusan Presiden No 307 tahun 1962, tanggal 24 September 1962 nama ANTARA diubah menjadi Lembaga Kantor Berita Nasional ANTARA dengan Dewan Pimpinan diketuai Pandu Kartawiguna dengan anggota-anggota Djawoto, Moh. Nahar, Subanto Taif, Adinegoro, Mashud Sosrojudho, Suhandar, Subakir, R. Moeljono dan Zein Effendi.
Lanjutnya, selama lebih dari tiga perempat abad, ANTARA sebagai salah satu kantor berita bertekad untuk selalu menghadirkan berita dan foto mengenai peristiwa-peristiwa penting dan mutakhir secara cepat dan lengkap ke seluruh dunia, baik melalui saluran distribusi sendiri maupun yang bekerjasama dengan para mitra di seluruh dunia.(STM).
.
.
.