Musrenbang Kecamatan Payakumbuh Barat Usulkan 85 Pembangunan Untuk Tahun 2025

Payakumbuh, metrosumatranews.com — Pembangunan pada bidang fisik merupakan usulan terbanyak dari masyarakat di Kecamatan Payakumbuh Barat untuk 2025 mendatang. Usulan itu, tergambar saat Musyawarah Rencana Pembangunan Daerah Kecamatan Payakumbuh Barat yang dilakukan pada Selasa (6/2) pagi diaula Kecamatan Payakumbuh Barat.

Camat Payakumbuh Barat Ul Fakhir dalam laporannya mengatakan, terdapat sebanyak 85 usulan Musrenbang 2024 ini. Dari 85 usulan itu, 79 usulan merupakan bagian fisik dan sisanya 6 usulan bidang non fisik atau pemberdayaan masyarakat.

“Payakumbuh Barat memiliki 17 kelurahan. Payakumbuh Barat merupakan barometernya Kota Payakumbuh. Karena 1/ 3 Kota Payakumbuh berada di Kecamatan Payakumbuh Barat. Karena itu, suksesnya Payakumbuh Barat berarti suksesnya Kota Payakumbuh. Karena itu juga pentingnya Musrenbang untuk pembangunan, secara berjenjanng” ujar Ul Fakhri didampingi Sekretaris Camat Aulia Fajrin.

Saat Musrenbang dengan menangkat tema Musrenbang Kecamatan Terintegrasi Rembuk Stunting, Penguatan Ekonomi Masyarakat melalui SDM yang Berkwalitas dan Berdaya Saing itu, hadir Staff Ahli Walikota Elfriza Zaharman, Kepala Dinas PUPR Muslim, Kepala Bapelitbang, Kepala Dinas Sosial serta sejumlah Kepala OPD lainnya.

Camat Payakumbuh Barat Ul Fakhri mengatakan, pembangunan fisik yang diusulkan tersebut meliputi pembangunan trotoar, lapis ulang jalan lingkungan, pembuatan saluran irigasi dengan pasangan batu, peningkatan jalan, pembangunan Jjalan baru, penyediaan peralatan kebencanaan untuk KSB, pembangunan saluran rainase beton bertulang tertutup.

Kemudian, pembangunan saluran drainase pasangan beton bertulang terbuka, pengadaan polisi tidur (Speed Bump, pembangunan plat deucker untuk drainase pasangan batu, rehabilitasi atau pemeliharaan trotoar, pembangunan jalan lingkungan, pekerjaan plat duecker, pembangunan jalan usaha tani, pembangunan aluran drainase pasangan batu pecah terbuka, pembangunan saluran drainase tipe penahan tebing, pembuatan saluran irigasi dengan beton bertulang dan pelebaran bahu jalan serta pemeliharaan rehabilitasi jaringan usaha tani.

Sedangkan untuk usulan non fisik meliputi pelatihan kewirausahaan, pelatihan pemasaran online, pelatihan menjahit, pelatihan pencegahan dan mitigasi bencana, pelatihan dan bantuan peningkatan ketahanan pangan keluarga.

Dijelaskan Camat Payakumbuh Barat ituz selama 2023, kecamatan terbesar itu berhasil menjalankan program nasional. Seperti penanganan kemiskinan ekstrim dan menurunkan angka stunting. Untuk kemiskinan ekstrim, diakui dulu sangat banyak. Dari 14 KK pada awal 2023 dan sampai Desember sudah berkurang menjadi 10 KK.

“Dalam penekan angka kemiskinan ektrim ini, beberapa kegiatan sudah kita lakukan. Seperti selalu berkoordinasi dan merangkul instansi lain. Melakukan falidasi data, membagikan bantuan permodalan usaha dan mengawal bantuan hingga tepat sasaran,” ujar Ul Fakhir.

Kemudian, untuk stunting, dari Januari 2023 diangka 116 dan sampai Desember sudah turun menjadi 83 kasus. Yang kita lakukan selalu turun ke masyarakat, ke keluarga rawan terhadap stunting. Kemudian rembuk stunting selalu dilakukan sampai 10 kali ditahun 2023 lalu. Tahun ini, kita akan mencari bapak asuh bagi anak-anak stunting,”ujarnya.

Sedangkan, Staf Ahli Wali Kota Elfriza Zaharman mengatakan, Kecamatan Payakumbuh Barat telah merumuskan prioritas kecamatan untuk tahun 2025 sesuai dengan kebutuhan masyarakat.

“Kita harus mampu memilih dan memilah program dan kegiatan mana yang lebih penting dan mendesak untuk dilaksanakan dari sekian banyak usulan yang diajukan,” kata Staf Ahli Wali Kota yang akrab disapa Chece itu.

Ia menyebut, peran serta masyarakat dalam pembangunan juga sangat diperlukan agar tercapainya tujuan pembangunan yang akan ditetapkan bersama.

“Mari kita tingkatkan kepedulian dan kebersamaan yang sudah ada di tengah masyarakat. Salah satunya kepedulian terhadap pemeliharaan sarana dan prasarana yang sudah dibangun agar dapat berfungsi dan bermanfaat sebagaimana mestinya dalam waktu yang lebih lama,” ucapnya.

“Dengan banyaknya keterbatasan kita, kami mengajak kepada kita semua untuk memanfaatkan, menjaga dan memelihara sarana dan prasarana yang sudah ada. Mari kita bangkitkan lagi semangat kegotongroyongan yang sudah kita miliki selama ini,” tukuknya.

Di kesempatan itu, Chece juga mengatakan, Payakumbuh sedang mengalami darurat sampah setelah terjadinya bencana longsor TPA Regional tanggal 20 Desember 2023.

“Kita imbau kepada masyarakat agar memilah sampah di rumah masing-masing, mengolah sampah organik menjadi kompos di rumah atau di TPS3R terdekat. Tidak dibenarkan membuang sampah dalam kondisi tercampur pada TPS/bak sampah di pinggir jalan-jalan utama atau tiang gantungan sampah,” katanya.

“Semoga apa yang kita laksanakan ini dapat memberikan hal yang lebih baik bagi masyarakat dan menjadi amal ibadah bagi kita semua,” pungkasnya. (FR)

Print Friendly, PDF & Email

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *