X Koto, metrosumatranews.com.
“Kegiatan pemberian bantuan pangan bagi balita ini tertuang melalui anggaran Dinas Pangan dan Perikanan, dengan tujuan mengantisipasi kerawanan pangan pada suatu wilayah dengan kondisi ketidakcukupan pangan yang dialami masyarakat atau rumah tangga.
Itulah ucapan yang disampaikan Kadis Pangan dan Perikanan Tanah Datar Hilmi ketika acara serahkan bantuan berupa paket susu formula kepada balita di Nagari Singgalang oleh Ketua TPPKK Tanah Datar, Kamis (30/09/2021) di ruangan kantor wali nagari setempat.
Sebagaimana Guna mengantisipasi kerawanan pangan pada balita di Kabupaten Tanah Datar, Ketua Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK) Kabupaten Tanah Datar Ny. Lise Eka Putra, serahkan bantuan berupa paket susu formula kepada balita di Nagari Singgalang.
Didampingi Kepala Dinas Pangan dan Perikanan Tanah Datar Hilmi, Sekretaris II TP PKK dan Pengurus TP PKK Kabupaten Pokja IV, Kepala UPT Puskesmas Kecamatan X Koto dan Dokter, Ketua TP PKK Kecamatan X Koto, Sekretaris Nagari Singgalang dan Bundo Kanduang.
Secara simbolis Ny. Lise Eka Putra menyerahkan paket susu formula kepada perwakilan orang tua balita dari 30 balita yang akan mendapat manfaat dari bantuan yang diakomodir Dinas Pangan dan Perikanan Tanah Datar.
Menurut Hilmi dengan adanya bantuan berupa susu formula ini diharapkan dapat meningkatkan gizi balita bagi keluarga yang kurang mampu dan dikategorikan kekurangan asupan gizi.
“Bantuan susu formula ini juga sebagai upaya meringankan beban masyarakat yang kurang mampu bagi pemenuhan kebutuhan gizi balita di Kabupaten Tanah Datar khususnya di Nagari Singgalang ini,” tambahnya.
Untuk target dari kegiatan ini dikatakan Hilmi, pengadaan susu formula sebanyak 210 kotak, dengan berat per kotaknya 750 gram.
Sementara itu Ketua TP PKK Kabupaten Tanah Datar Ny. Lise Eka Putra menyampaikan bantuan susu formula ini guna mengantisipasi kerawanan pangan dan gizi buruk pada balita di usia 6-12 bulan, 11-36 bulan, dan 36-59 bulan atau balita.
“Kami atas nama TP PKK sampaikan ucapan terima kasih kepada OPD Dinas Pangan dan Perikanan yang telah bekerjasama dengan TP PKK dan berupaya menganggarkan untuk bantuan susu formula bagi balita ini,” ucapnya.
Disampaikan Ny. Lise kerawanan pangan merupakan kondisi suatu wilayah atau daerah, masyarakat atau rumah tangga yang tingkat keamanan dan ketersediaan pangannya tidak cukup untuk memenuhi standar kebutuhan psykologi bagi pertumbuhan dan kesehatan sebahagian masyarakat.
“Dampak kerawanan pangan akan menyebabkan meningkatnya gizi buruk ditengah masyarakat terutama balita, kekurangan gizi pada janin dan usia dini akan berakibat pada perkembangan otak, rendahnya kemampuan kognitif, yang akan mempengaruhi prestasi sekolah dan keberhasilan pendidilan,” ulasnya.
Ny. Lise menambahkan jika kekurangan gizi pada awal kehidupan akan menurunnya produktifitas dan menghambat pertumbuhan ekonomi, meningkatnya kemiskinan. Kekurangan gizi kronis sejak bayi dalam kandungan hingga periode awal kehidupan anak atau 1000 hari setelah lahir, bisa menyebabkan stunting.
“Mari kita cegah stunting, karena stunting akan menghambat pertumbuhan ekonomi, meningkatkan kemiskinan, dan akan sulit menghadapi persaingan pasar global kedepan,” tambah Ny. Lise. (Pro/STM)