News  

Panen Perdana Padi Gunakan Eco Farming di Simpuruik Dihadiri Ketua Komisi II DPRD Sumbar dan Sekda Tanah Datar

Sungaitarab,metrosumatranews.com.

Dengan terkendalanya mendapatkan pupuk kimia bersubsidi di tengah masyarakat petani nagari Simpuruik Kecamatan Sungaitarab Tanah Datar, makanya Shadiq Pasadigoe mantan Bupati Tanah Datar ingin disawahnya mencoba pakai pupuk cair Eco farming dari PT Best.

Itulah kata Marwan.SE selaku agen PT Best Eco farming Tanah Datar diacara panen perdana padi menggunakan pupuk Eco farming di sawah Ampang Jorong Simpuruik Nagari Simpuruik Kecamatan Sungaitarab,Rabu (16/02/2022).

Acara panen perdana yang dihadiri Ketua Komisi II DPRD Sumatera Barat Drs.H.Arkadius Dt Intan Bano.SE.MM, Sekretaris Daerah (Sekda) Tanah Datar Drs. Ikbal Ramadi Payana, M.Si , Kepala Dinas Pertanian Yulfiardi , Camat Sungaitarab, Forkopimca Sungaitarab, Wali Nagari Simpuruik,Wali Nagari Minangkabau,Wali Nagari Andaleh, Kepala Jorong Simpuruik, Ninik Mamak,Tokoh Masyarakat dan masyarakat petani.

Tambah Marwan, sebagaimana kita telah lakukan uji coba pemakaian pupuk cair ECO Farming di berbagai Nagari di Tanah Datar, Alhamdulillah hasilnya terus meningkat pada awalnya pemakaian pupuk kimia 4 karung dengan hasil panen padi hanya 19 bak, kini dipakai Eco Farming cukup 1 kotak (harga Rp.250.000,) dengan hasil mencapai 24 bak padi.

Begitu juga petani bawang merah mencoba pemakaian Eco farming, pada awalnya pemakaian pupuk kimia 1 karung dengan hasil bawang mencapai 300 Kg, kini pakai pupuk cair Eco Farming 1 Kotak dan menghasilkan bawang 400 Kg.

Yandrizal dari pihak Klinik PT Best Eco Farming Sumatera Barat pun sampaikan apresiasinya terhadap petani kita di Tanah Datar yang telah banyak mencoba pemakaian pupuk cair Eco Farming dengan hasil uji coba hasil meningkat, seperti disawah Pak Shadiq ini, 1 hektar biasanya menghasilkan dengan pakai pupuk kimia sekitar 5 ton padi, dan pakai Eco Farming hasil ubinan mencapai 8 ton padi naik 3 ton, jenis padi bujang merantau.

Yandrizal pun katakan, bahwa pengaruh zat kimia dalam pemakaian kita terlalu melebihi dosis dan tidak menurut pemakaian mengakibatkan tanah rusak, apalagi terjadi sering pembakaran sehingga sistim tanah mati, nah dengan pemakaian Eco farming tanah akan mulai berlumpur kembali dan subur.

Ketua Komisi II DPRD Sumatera Barat Drs.H.Arkadius Dt Intan Bano.SE.MM dalam sambutannya juga sampaikan, telah berbagai daerah dikunjunginya memang masalah pupuk bersubsidi tidak terpenuhi kebutuhan walaupun RDKK persyaratan telah ada pun timbul masalah, apalagi kuata pupuk bersubsidi di Sumatera Barat dikurangi.

Menurut Arkadius Dt Intan Bano, jika ada jalan keluar dengan pemakaian pupuk cair Eco farming menghasilkan peningkatan dan biayanya rendah, dan telah berbagai uji coba dilakukan pihak Eco Farming dan syapun telah saksikan dua kali panen, ya ini kita lakukan dan sosialisasikan ketengah masyarakat petani, apalagi kondisi tanah dari kurang berlumpur kini telah berlumpur.

Sekda Tanah Datar Drs. Ikbal Ramadi Payana, M.Si dalam sambutannya sampaikan, terimakasih Pak M.Shadiq Pasadigoe yang mana sawah percontohan panen hari ini, dan juga seluruh pihak yang telah persiapkan acara ini dengan sebaik-baiknya.

Kata Drs. Ikbal Ramadi Payana, M.Si , pemerintah kabupaten Tanah Datar memiliki perhatian yang besar terhadap sektor pertanian, karena sebahagian besar mata pencaharian dan sumber pendapatan masyarakat Tanah Datar di sektor pertanian, perhatian dan keseriusan pemerintah dituangkan dalam misi pemerintah daerah yang tertuang dalam RPJMD 2021-2026.

Sektor pertanian di Tanah Datar mempunyai peranan penting terhadap perekonomian masyarakat Tanah Datar, hal ini dapat dilihat dari konstribusi sektor pertanian pada PDRB (pendapatan domestik regional bruto) tahun 2020 yakni sebesar 29,81%, karena itu dari 10 prgram unggulan pemerintah kabupaten Tanah Datar, maka 4 item progul berada pada sektor pertanian, diantaranya Layanan bajak gratis, asuransi usaha tanaman padi (AUTP) dan asuransi usaha ternak sapi (AUTS), pembangunan dan rehabilitasi irigasi dan peningkatan kuata pupuk bersubsidi, tutur Sekda.

Lanjut Sekda, Tanah Datar juga merupakan satu daerah sentra produksi padi di Sumatera Barat, pada tahun 2021 produksi kita sebesar 314.917 ton dengan produktivitas 5,73 to/hektar, dan indek pertanaman (IP) sebesar 2,56 pertahun, produksi beras di Tanah Datar selain untuk memenuhi kebutuhan dalam Kabupaten juga dipasarkan ke Kabupaten lainnya dan provinsi tetangga, karena telah melebihi kebutuhan kita tahun 2021 dengan surplus beras sebesar 147.188 ton.

Selanjutnya sebut Drs. Ikbal Ramadi Payana, M.Si , dengan adanya demplot penanaman padi dengan menggunakan pupuk ECO farming ini diharapkan dapat melahirkan rekomendasi budidaya padi dengan teknologi yang presisi, yaitu efisien (Low Input), berkelanjutan dan ramah lingkungan.

Sehingga selain dapat meningkatkan produksi dan produktivitas juga dapat menghasilkan produksi padi yang berkualitas rendah residu pestisida dan menurunnya biaya produksi sehingga dapat meningkatkan pendapatan petani.

Terakhir Sekda sampaikan, kita sangat bahagia sekali dapat melakukan panen ini bersama-sama, semoga kegiatan ini dapat menambah semangat Bapak/Ibu kelompok tani, penyuluh pertanian, untuk terus berinovasi melakukan pengembangan-pengembangan dalam rangka peningkatan produksi padi, yang pada akhirnya dapat meningkatkan kesejahteraan petani kita. (STM)

Print Friendly, PDF & Email

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *