Pelajar Darurat Moral, Kuatkan Pendidikan Pencegahan

Ketua PDM Payakumbuh, Ustadz H.Irwandi Nashir (tengah),Kadis Pendidikan Kota Payakumbuh,Dr.Dasril (kiri) dan Pengawas Pendidikan H.Herman (kanan).

Payakumbuh,metrosumatranews.com.
Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Kota Payakumbuh, Ustadz H.Irwandi Nashir, menilai saat ini pelajar di Indonesia benar-benar berada dalan kondisi darurat moral. Hal ini ditandai dengan kasus ribuan pelajar yang mengajukan dispensasi nikah lantaran hamil akibat pergaulan bebas. “Kasus hamil diluar nikah itu tak hanya ditemukan di Pulau Jawa, tapi juga sampai ke Sumatera Barat,” tegasnya di hadapan Kepala SMP/MTs se-Kota Payakumbuh, 15/5/2023.

Diantara strategi penting untuk mencegah merebaknya pergaulan bebas para pelajar itu, jelas Irwandi Nashir, adalah mengiatkan pendidikan pencegahan dikalangan pelajar. “Pepatah mencegah lebih baik daripada mengobati sangat aktual diterapkan di dunia pendidikan,” ungkapnya.

Dikatakannya, pendidikan pencegahan diwujudkan dalam bentuk mencegah segala bentuk aktivitas yang berpotensi menggiring pelajar melakukan perbuatan yang merusak. “Selain memberikan pendidikan agama yang intensif, mengajarkan pelajar cara berbusana yang menutup aurat, dan mengajak orang tua dan tokoh agar tidak terjebak dengan sikap permisif atau serba boleh merupakan contoh pendidikan pencegahan itu,” jelasnya.

Dalam pendidikan pencegahan itu, katanya, kita mesti mampu mengubah situasi hubungan menjadi situasi pendidikan.Dalam situasi pendidikan, jelas Ustadz Irwandi, satu pihak menjadi pendidik, yang lainnya peserta didik. Jadi dalam situasi hubungan orang tua dan anak, ulasnya, maka orang tua wajib menjalankan perannya sebagai pendidik terhadap anaknya yang diposisikan sebagai peserta didik. Menurutnya ketika seorang petugas keamanan berada dalam situasi hubungan dengan para pelajar, maka petugas keamanan itu mesti mengambil peran sebagai pendidik dihadapan para pelajar dengan menasehati dan memberikan contoh yang baik. “Intinya, kita mesti “manimpeh sabalun hanyuik” dengan mencabut semua akar penyimpangan moral,” tegas dosen UIN Bukittinggi.

Kepala Dinas Pendidikan Kota Payakumbuh, Dr.Dasril, meminta Kepala Sekolah untuk memiliki program-program inovatif tak hanya untuk menjadikan pelajar unggul di bidangnya tapi juga kokoh iman dan mulia akhlaq. (STM).

Print Friendly, PDF & Email

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *