Perhatian Pak Dr. Mochtar Naim pada Integrasi Sains dan Al-Qur’an

Payakumbuh, metrosumatranews.com.
Wafatnya  cendekiawan muslim dan tokoh masyarakat Minang, Dr.Mochtar Naim, Ahad, 15 Agustus 2021,  meninggalkan duka dan kenangan tersendiri khususnya bagi para pendidik dan penggiat integrasi sains dan wahyu dalam pembelajaran.
 
Direktur IDSI (Indonesia Da’wah Study Indonesia) atau Lembaga Studi Da’wah Indonesia, H.Irwandi Nashir, kepada metrosumatranews.com Selasa (17/8/2021) menyampaikan rasa dukanya atas wafatnya Dr.Mochtar Naim.

Dalam pandangannya, Dr. Mochtar Naim tak hanya seorang sosiolog yang sangat  populer dengan bukunya “Merantau”,tapi juga menaruh perhatian besar terhadap pendidikan. “Pak Mochtar dan istri  banyak mendirikan sekolah terutama di daerah pelosok”, jelas dosen IAIN Bukittinggi ini.
 
Secara lebih khusus lagi, lanjut Irwandi Nashir, Dr. Mochtar Naim juga sangat tinggi kepeduliannya terhadapa upaya integrasi antara sains dan wahyu yang dibuktikannya dengan menulis kompendium atau rangkuman  ayat-ayat Al-Qur’an dan integrasinya dengan sains.
  
Penulisan  kompendium tentang integrasi sains dan wahyu seperti yang dilakukan Dr. Mochtar Naim, ulas Ustadz H. Irwandi Nashir, bagaikan air penyejuk di tengah keringnya proses pembelajaran yang memisahkan materi pelajaran dari  nilai-nilai moral al-Qur’an dan isyarat ilmu pengetahuan yang terdapat dalam al-Qu’ran.
    
Kompendium integrasi sains dan al-Qur’an yang disusun Pak Mochtar dapat menjadi rujukan khususnya bagi pendidik untuk mengintegrasikan materi ajar dengan Al-Qur’an.
   
“Meski Pak Dr. Mochtar Naim telah tiada, namun banyak gagasan, jejak kebaikan, dan karya beliau mesti terus diwariskan , khususnya upaya mengintegrasikan IPTEK dan IMTAQ”, jelas Irwandi Nashir.(Esteem)

Print Friendly, PDF & Email

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *