Sekretaris Umum PP Muhammadiyah,Prof.Abdul Mu’ti diapit Wakil Ketua PWM Sumbar,Prof. Ismail Novel (kiri), Zaitul Ikhlas Saad,M.Si (dua dari kanan), dan Marhadi Effendi,M.Si (kanan).
Padang,metrosumatranews.com.
Sekretaris Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Abdul Mu’ti, mengajak warga Muhammadiyah untuk belajar dari masa lalu sebagai upaya penyegaran semangat dalam menggerakkan organisasi Muhammadiyah.
Hal itu disampaikannya pada puncak milad ke-111 Muhammadiyah oleh Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Sumatera Barat, Ahad (7/1/2024).
Kegiatan yang dihadiri oleh jajaran Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM), Pimpinan Wilayah Aisyiyah (PWA), Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM), dan ribuan warga Muhammadiyah dari kabupaten/kota di Sumatera Barat.
Dalam pidatonya Abdul Mu’ti mengatakan, “Refleksi masa lalu penting untuk kita lakukan agar kita dapat belajar dari sejarah dan mengambil hikmah dari perjalanan Muhammadiyah selama ini,” ujar Abdul Mu’ti.
Menurutnya, Muhammadiyah telah memiliki perjalanan panjang dan penuh perjuangan. Organisasi ini telah memberikan banyak kontribusi bagi kemajuan bangsa dan umat Islam.
“Kita harus tetap menjaga semangat Muhammadiyah untuk terus berkhidmat kepada agama, bangsa, dan kemanusiaan,” kata Abdul Mu’ti.
Dalam kesempatan tersebut, Abdul Mu’ti juga menyampaikan apresiasinya atas kiprah Muhammadiyah di Sumatera Barat. Ia mengatakan, Muhammadiyah di Sumatera Barat telah menjadi organisasi yang besar dan berpengaruh.
“Muhammadiyah di Sumatera Barat telah menjadi pelopor dalam berbagai bidang, seperti pendidikan, kesehatan, dan sosial kemasyarakatan,” ujar Abdul Mu’ti.
“Mudah-mudahan amal-amal usaha Muhammadiyah di Sumbar terus berkembang dan bisa menjadi referensi di Nasional,” ujarnya.
Puncak milad ke-111 Muhammadiyah di Sumatera Barat diselenggarakan di Convention Hall Syafii Maarif, Universitas Muhammadiyah Sumbar, Padang. Kegiatan tersebut dihadiri oleh ribuan warga Muhammadiyah dari seluruh Sumatera Barat.
Merespon pesan Sekum PP Muhammadiyah itu, Ketua PDM kota Payakumbuh,Dr. Irwandi Nashir, kepada Metrosumbar sampaikan bahwa refleksi masa lalu sangat penting untuk membangun kembali kesadaran atau awareness dalam bermuhammadiyah.
Dikatakannya, ada tiga hal yang amat penting untuk selalu dideteksi dalam Bermuhammadiyah yang disingkat dengan AIM,yaitu Awareness (kesadaran) bermuhammadiyah Improvement (peningkatan) dalam capaian kinerja, dan Maintenance (mempertahankan) hasil yang telah didapat. (STM)
