Agama  

Pertahankan Wirid Remaja di Sumbar

Payakumbuh,metrosumatranews.com.

Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Kota Payakumbuh Dr. Irwandi Nashir berharap Pemda Sumbar melanjutkan program wirid remaja untuk pelajar SLTP dan SLTA di Sumatera Barat yang telah diselenggarakan sesuai instruksi Gubernur Sumatera Barat No. 451/5522/Disdik-2022, tanggal 13 Oktober 2022.

Menurutnya, program Wirid Remaja yang langsung dikoordinir Dinas Pendidikan jangan patah di tengah alias berhenti di tengah jalan karena program itu sangat urgen untuk pelajar. 

“Sudah sangat lama hampir di setiap masjid baik di kota maupun di pedesaan di Sumatera Barat tak ada program khusus dan berkesinambungan dalam pembinaan remaja masjid seperti kegiatan wirid remaja.

Itulah yang disampaikan Dr.Irwandi Nashir yang juga dosen UIN Bukittinggi itu usai memberikan ceramah pada Majelis Kajian Ilmiah Masjid Muslimin Labuah Baru, Kota Payakumbuh, Jum’at (22/12/2023).

Ditambahkannya, selain faktor pengawasan dari dinas pendidikan dan pihak sekolah, ada tiga faktor penting yang mesti diperhatikan agar kegiatan wirid remaja ini tidak macet di tengah alias patah di tengah.

Pertama, mensinergikan dan mengintegrasikan kegiatan wirid remaja dengan program akademik di sekolah. Dijelaskannya, program wirid remaja ini dapat diposisikan sebagai kegiatan pengayaan untuk mata pelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI) di sekolah.

“Sinergi dan integritas wirid remaja dan pembelajaran PAI perlu dikukuhkan dalam sebuah kebijakan agar para guru PAI berada di arah yang sama dalam memposisikan kegiatan wirid remaja ini,” ungkapnya. 

Faktor kedua, lanjutnya, adalah kurikulum dan metode kegiatan wirid remaja. Pastikan muatan kurikulum wirid remaja itu adalah pengembangan wawasan dan pendalaman materi pelajaran PAI yang diperoleh siswa di sekolah.

“Titik berangkat materi wirid remaja itu mesti dari pengetahuan awal atau prior knowledge para siswa yang mereka peroleh saat belajar PAI di sekolah,” jelasnya.

Menurut Irwandi Nashir, metode penyampaian materi disarankan memakai metode eklektik, yaitu memanfaatkan setiap kelebihan dari aneka metode mengajar yang ada. “Metode ceramah itu ada unggulnya, tapi jangan ceramah melulu sehingga peserta hanya pasif dan bisa membosankan.

Ketiga, dukungan masyarakat secara aktif. “Orang tua, tokoh masyarakat,dan berbagai unsur masyarakat mesti proaktif dan menampilkan dukungan nyata untuk menyukseskan program wirid remaja ini,” tegasnya.(Irw/STM).

Print Friendly, PDF & Email

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *