TELUKKUANTAN,metrosumatra.com.
Polres Kuansing menggelar gladi bersih simulasi pengamanan dalam rangka persiapan Operasi Mantap Praja Tahun 2024. Kegiatan yang berlangsung di Jalan Rusdy S. Abrus, Kecamatan Kuantan Tengah, Kabupaten Kuansing, Senin (26/8/2024) dimulai pada pukul 09.15 WIB dan dipimpin langsung oleh Kapolres Kuansing AKBP Pangucap Priyo Soegito, S.I.K., M.H.
Gladi bersih ini dihadiri oleh berbagai pejabat penting dari jajaran Polres Kuansing, termasuk Wakapolres Kuansing KOMPOL Robet Arizal S.Sos, para Kabag, Kasat, perwira, serta personel Polres Kuansing dan Polsek jajaran. Gladi bersih ini bertujuan untuk memastikan kesiapan seluruh personel dalam menghadapi berbagai kemungkinan skenario selama pelaksanaan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Bupati dan Wakil Bupati Kuansing tahun 2024.
Kapolres Kuansing AKBP Pangucap Priyo Soegito, S.I.K., M.H.,menyampaikan, “Simulasi pengamanan dibagi dalam beberapa skenario yang mencerminkan berbagai tahapan kritis selama pelaksanaan Pilkada. Skenario pertama dimulai dengan gambaran suasana Kota Teluk Kuantan yang cerah dan aktivitas lalu lintas yang terkendali, di mana Satuan Lalu Lintas Polres Kuansing sedang melaksanakan pengaturan lalu lintas untuk menjaga kelancaran,” ujar Kapolres.
Satuan Samapta dan Sat Lantas Polres Kuansing juga melakukan patroli cipta kondisi dengan menggunakan kendaraan roda dua (R2) dan roda empat (R4) guna memastikan situasi tetap kondusif selama masa pemilihan. Tahapan-tahapan penting Pilkada seperti pendaftaran, pemeriksaan kesehatan, penetapan calon, kampanye, masa tenang, hingga pencoblosan di TPS, disimulasikan untuk memastikan pengamanan yang ketat di setiap tahap.
Pada skenario pengamanan masa kampanye, dijelaskan bahwa kampanye akan berlangsung dari 25 September hingga 23 November 2024. Salah satu calon Bupati dan Wakil Bupati yang akan melaksanakan kampanye di lokasi yang telah ditentukan, mendapatkan pengamanan ketat dari personel Polres Kuansing. Sebelum pelaksanaan kampanye, personel melakukan apel kesiapan dan membagi tugas sesuai tanggung jawab masing-masing.
Massa pendukung calon mulai berdatangan ke lokasi kampanye, dan petugas Sat Lantas Polres Kuansing melakukan pengaturan lalu lintas untuk mengurai kemacetan yang diakibatkan oleh konvoi pendukung. Anggota Bhabinkamtibmas juga melakukan patroli di sekitar area kampanye untuk memastikan ketertiban.
Namun, skenario ini menunjukkan potensi ancaman ketika seorang individu tak dikenal menyamar sebagai simpatisan dan mencoba melakukan penyerangan terhadap calon yang sedang berorasi. Sesuai prosedur, tim keamanan segera mengamankan calon dan menangkap pelaku, yang kemudian diserahkan kepada Sat Reskrim Polres Kuansing untuk diproses lebih lanjut.
Simulasi dilanjutkan dengan skenario pengamanan di TPS 02 Desa Beringin Taluk pada hari pencoblosan, 27 November 2024. Dalam skenario ini, proses pemungutan suara berjalan lancar hingga seorang warga yang tidak membawa undangan dari KPU tidak diperbolehkan memberikan suara. Warga tersebut menolak menerima keputusan ini dan membuat keributan di TPS.
Anggota PPS dan Linmas mencoba menenangkan situasi, namun ketika negosiasi tidak berhasil, mereka meminta bantuan personel pengamanan TPS yang segera bertindak untuk mengatasi keributan dan mengamankan situasi.
Skenario Pengamanan Pleno di Kantor KPUD Kuansing, Pada tahap rekapitulasi hasil pemungutan suara, yang berlangsung dari 27 November hingga 16 Desember 2024, muncul potensi gangguan keamanan. Berdasarkan informasi dari Sat Intelkam, ada calon Bupati dan Wakil Bupati yang tidak terima dengan hasil pleno dan merencanakan aksi unjuk rasa di kantor KPUD Kuansing.
Personel Polres Kuansing, di bawah perintah Kapolres, melaksanakan apel persiapan pengamanan dan mempersiapkan langkah-langkah untuk menghadapi massa. Ketika massa mulai berdatangan dan situasi berujung anarkis, negosiasi dilakukan oleh Kasat Binmas, namun karena massa semakin tak terkendali, Dalmas Awal dan Dalmas Lanjut dikerahkan untuk menghalau massa.
Pada puncak skenario, massa yang semakin anarkis dihadapi dengan penyemprotan air dari water cannon dan intervensi tim Raimas dengan motor trail untuk membubarkan kerumunan. Ketika salah satu peserta unjuk rasa pingsan, tim kesehatan Polres Kuansing segera memberikan pertolongan dan membawanya ke rumah sakit.
Setelah situasi berhasil dikendalikan dan massa bubar, seluruh personel Polres Kuansing dan Polsek jajaran melaksanakan apel konsolidasi untuk mengecek kekuatan dan memastikan kesiapan menghadapi potensi gangguan di masa depan.
“Kegiatan gladi bersih simulasi pengamanan ini berakhir pada pukul 11.00 WIB dengan situasi aman dan kondusif. Kapolres Kuansing menyampaikan apresiasi kepada seluruh personel yang telah berpartisipasi dalam simulasi ini dan berharap kegiatan ini menjadi bekal berharga dalam menghadapi Operasi Mantap Praja 2024, demi menjaga keamanan dan ketertiban selama Pilkada di Kabupaten Kuansing,” Pungkas Kapolres.(H).