Lintau,metrosumatranews.com.
“Ampas kopi kita manfaatkan untuk membuat Batik, dengan demikian tidak ada yang terbuang ketika kita menikmati secangkir kopi.
Itulah ungkapan Prof. Azril Azhari, Ph. D, seorang putra daerah Tanah Datar kepada Bupati Tanah Datar Eka Putra, SE,MM didampingi Ketua TP PKK Tanah Datar Ny.Lise Eka Putra dan menyambut baik kedatangannya, dikediaman pribadinya, Tapi Selo, Sabtu (29/1/2022).
Hadir pada saat itu Assisten Ekobang Edi Susanto, Kadis Koperindag Tanah Datar Dafrizal, Kadis Pendidikan dan kebudayaan Riswandi, Kabag Perekonomian dan SDA setda Tanah Datar Masni Yuletri, Kadis Parpora Tanah Datar Abdul Hakim beserta beberapa jajarannya.
Sebagaimana Prof. Azril Azhari, Ph. D ini datang dalam rangka silaturahmi sekaligus memperkenalkan inovasinya dalam membuat produk kain batik berbahan ampas kopi.
Prof. Azril menjabarkan untuk produksi batik dari ampas kopi berskala banyak, ia telah menjalin kerjasama dengan beberapa kedai kopi di Tanah Datar.
“Kita ambil ampas kopi di kedai kopi, dikumpulkan mengunakan kantong, sewaktu-waktu kita jemput secara langsung,” ujar Prof. Azril.
Dari pemanfaatan ampas kopi itu, kain batik yang dihasilkan terlihat sangat unik, wangi kain pun terasa kental beraroma kopi.
“Untuk keawetan warna dan aroma, kita lakukan segala percobaan, hingga saat ini uji coba masih berjalan, yang telah kita lakukan pencucian sebanyak 25 kali, dengan berbagai teknik pencucian,” ujar Prof. Azril.
Bupati Eka mengapreasi inovasi yang dilakukan Prof. Azril, ia pun berharap tokoh perantau lainnya dapat mengikuti langkah putra daerah tanah datar itu, untuk memajukan kampung halamannya.
“Inovasi dari Prof. Azril Azhari dengan memanfaatkan ampas kopi diaplikasikan ke kain batik patut kita beri apresiasi, langkah ini akan berdampak pada kemajuan luhak nan tuo,” ujar Bupati Eka.
Bupati Eka menambahkan pemerintah daerah akan menindaklanjuti pengembangan kain batik ampas kopi, “pengembangan kain batik ampas kopi perlu adanya konsep, dan itu kita matangkan dahulu,” ujar Bupati Eka.
Terlepas dari semua itu, Bupati Eka berharap kontribusi semua pihak dalam melestarikan budaya di Tanah Datar. Karena, selain potensi wisata yang berlimpah, luhak nan tuo juga memiliki potensi budaya yang sangat luar biasa.
“Budaya di tanah datar sangat beragam, dan itu masih terjaga sampai sekarang, ini suatu tantangan bagi kita semua, bagaimana ini dapat ditonjolkan, sehingga menarik wisatawan lebih banyak ke tanah datar,” ujar Bupati Eka. (pro/STM)