News  

Pupuk Organik Super Eco Farming Mendapat Sambutan Baik Para Petani Plawija dan Petani Sawit di Muko Muko Bengkulu

Mukomuko,metrosumatranews.com.

Pupuk organik super Eco Farming ternyata mendapat sambutan baik dari para petani Plawija dan petani Sawit di dua Provinsi Kabupaten Muko Muko provinsi Bengkulu. dan Pain Kabupaten Pesisir Selatan Provinsi Sumatera Barat.

Selama tiga hari tim Lider PT.Best Jumat sampai Minggu kemaren berada di Muko Muko Bengkulu dan di Ayia Aji pasa Kambang dan Tapan Painan Kabupaten Pesisir Selatan Sumatera Barat yang bebatasan langsung dengan  Kabupaten Muko Muko Provinsi Bengkulu itu mendapat sambutan dari Petani Sawit dan petani Padi di dua Provinsi yang bertetangga itu.

Saya dari Media ini yang hadir bersama tim Sosialisasi Nofrizal dari Mitra PT.Best disambut oleh Zal Dan Napsin petani Sawit di Kabupaten Muka Muko yang punya lahan sawit 8 Ha. Sementara di Ayia Aji Pesisir Selatan temukan Mengunjungi sawah milik Edi di Hamparan sawah Lubuak Buayo bersama para petani penggarap dan pemilik sawah.

Mereka inginkan  mencoba langsung memakaian pupuk organik Eco Farming yang baru pertama kali mereka gunakan setelah didatangi oleh tim PT.Best ini. Pokoknya asal ini terbukti mampu menekan biaya dan meningkatkan hasil serta dapat mempercepat panen sebagaimana keunggulan pupuk ini ujar Edi pemilik lahan sawah di Lubuak buaya Ayia Aji Pesisir Selatan kami bersama petani lain akan beralih kepada pupuk organik ini ujarnya.

Hal yang sama juga dilakukan uji coba pemakaian pupuk Eco Farming untuk 8 Hektar Kelapa Sawit yang dimilki Zul di kabupaten Muko Muko provinsi  Bengulu yang akan menconba konsentrasi dulu untuk 1 Hektar. Selain Eco Farming juga akan di coba memakai pupuk organik Slaw Rellase yang sejalan dengan Eco Farming itu pemakaianya.

Seperti yang disebutkan terangkan oleh Nofrizal dari Mitra PT.Best bahwa pemakaian Eco Farming untuk  merestorasi tanah mengembalikan PH  tanah yang telah rusak oleh bebagai kimia diperlukan 6 Kotak untuk satu Hektar atau untuk 120 batang Kelapa Sawit bulan pertama. Sedangkan untuk bulan berikutnya hanya dibutuhkan 1 kotak saja untuk 1 Hektar itu katanya.

Sedangkan pupuk organik jenis Slow Rilis diberikan satu kali untuk tiga bulan dengan dosis 1 bungkus untuk satu pohon yang berfungsi untuk menambah produksi buah sawit.

Penggunaan pupuk organik pada Dua Provinsi bertetangga ini akan dipantau dan diamati terus perkembanganya oleh tim sosialisasi yang datang langsung menemui petani pada sawah dan ladang sawit petani di Pesisir Selatan dan Provinsi Bengkulu itu.

Dengan perasaan gembira mereka sangat bersyukur atas kedatangan tim dari Sumatera Barat pada saat petani kesulitan mendapatkan pupuk kimia hari ini. Apalagi ada alternatif pupuk organik super Eco Farming yang mudah didapatkannya.

Mereka ingin mencoba memakai pupuk organik itu untuk tanaman palawija khusunya padi dan tanaman sawit yang banyak diandalkan petani pada dua provinsi tersebut untuk mengatasi kelangkaan pupuk kimia yang mereka rasakan. Sekaligus ingin membuktikan keunggulan pupuk organik tersebut ujar mereka(M)

Print Friendly, PDF & Email

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *