Teluk Kuantan,metrosumatranews.com. Desa Petapahan Kecamatan Gunung Toar mendapatkan bantuan keuangan untuk Bumdes yang bernama lintah jalang dari provinsi pada tahun 2019 berkisar Rp130jt dan pada tahun 2020 berkisar Rp80Jt dana tersebut diduga tidak jelas kemana perginya.
Hal ini diungkap oleh beberapa penduduk desa yang tergabung dalam Forum Pemuda Peduli Desa Petapahan FPPDP.
Hal itu diungkap oleh Yusal Mastian Kordinator FPPDP kepada media Kamis (17/06/2021) siang. Yusal yang didampingi oleh pengurus lainnya Endra Kurniawan dan Noben Putra menyebut jika keadaan Desa Petapahan sudah seperti tidak ada pemimpin.
Sebab, sudah banyak permasalahan yang ditimbulkan oleh kebijakan oleh Kepala Desa Petapahan yang diketahui bernama Syafrilis.
Dugaan permasalahan anggaran Bumdes tahun Tahun 2019. Dimana anggaran yang di transfer ke rekening Bumdes diperkirakan sebesar Rp 130 juta cuma diperuntukan untuk pengadaan alat tulis kantor (ATK), laptop dan kelengkapan kandang. Dimana anggaran yang habis diperkirakan hanya berkisar Rp 30 juta.
Sedangkan untuk sisanya tidak jelas kemana perginya, diduga kuat dipakai oleh kepala desa.
”Kandang terbangun, tapi sampai kini tidak ada sapi yang terbeli untuk program penggemukan sapi itu. Padahal masyarakat sangat menanti program itu,” ujar Yusal.
Kemudian bantuan keuangan provinsi tahun 2020, juga tidak jelas dimana rimba nya.
Tidak hanya itu, Endra menyambung jika pihaknya sudah melakukan pertemuan dan konfirmasi kepada pihak Bumdes dan BPD. Celakanya informasi yang didapat dari Bumdes dan BPD ternyata dana itu sudah terpakai oleh kepala desa tersebut. Itu makin membuat kecewa anggota forum dan melanjutkan informasi itu ke Ninik Mamak dan Tokoh Masyarakat Desa Petapahan.
Untuk itu pihak FPPDP dan segenap masyarakat berharap agar pihak penegak hukum untuk turun dan mengusut permasalahan ini. Juga terhadap pihak Pemerintah Kabupaten Kuansing diharapkan bisa langsung mengevaluasi dan menindak oknum kepala Desa ini.
Sementara itu, Camat Gunung Toar Masyitah Holia Citra STTP, MSi ketika dikonfirmasi media Kamis (17/06/2021) siang, menyebut jika pihaknya sudah dua kali menyurati teguran terhadap yang bersangkutan. Surat teguran itu terkait kinerja dan administrasi Kades Petapahan yang dinilai tidak berjalan sebagaimana mestinya.
Bahkan menurut Masyitah, sudah setahun belakangan ini Kades tersebut tidak pernah aktif dalam kegiatan koordinasi yang diadakan oleh pihak Kecamatan. Terakhir menurut camat, dalam kunjungan Bupati Kuansing Andi Putra yang mengunjungi korban banjir di Desa Petapahan juga tidak dihadiri oleh kepala desa itu.
”Sudah setahun ini yang bersangkutan tidak pernah ikut kegiatan yang diadakan di Kecamatan. Bahkan kemarin ini kunjungan korban banjir oleh Bupati di Desanya sendiri pun dia tidak hadir. Padahal kita sudah berusaha menghubungi yang bersangkutan,”pungkas Camat alumni STPDN ini.
Sementara itu, ketika pihak media berusaha mengkonfirmasi Kepala Desa Petapahan Safrilis lewat nomor ponselnya yang berjumlah 3 buah tidak dapat dihubungi.(Hari)