News  

Serumit Apapun Yang Namanya SK Wajib Dikeluarkan, Darmizar Berharap

Kuansing,metrosumatranews.com.
Ketua fraksi Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Darmizar mengutarakan pendapat beliau pada Hearing di Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kuansing, Pada Rabu (29/6/2022)

Darmizar berharap kepada Badan Kepegawaian, Pendiidkan dan Pelatihan Kuansing serumit apapun ini yang namanya Surat Keputusan (SK) wajib dikeluarkan.

“Kenapa saya katakan ini, karena ini sudah diparipurnakan, hal ini juga sudah disampaikan, sudah dibahas, pada rapat terhormat ini, kalau masalah Fakta Integritas maka itu P3K yang 658 Orang saya rasa kalau masalah tempat ,waktunya kan bisa dibedakan, tetapi dengan syarat tetap dilaksanakan dalam satu hari, alangkah mirisnya kita bekerja tidak menerima gaji,” ucapnya.

Jadi menurut Darmizar tidak ada persoalan lagi, bisa nanti ada yang jam 8 pagi dan juga ada jam 10 pagi dan lanjut juga jam 2 siang, kan bisa selesai semuanya dalam satu hari.

Selanjutnya dia menyebut, Kenapa ketua DPRD tadi membagikan surat kepada koordinator P3K tentang Fraksi-fraksi yang tidak mengantor.

“Terus terang saja, kalau ada masyarakat, atau bapak dan ibu guru melihat anggota dewan hari ini tidak aktif, itu disebabkan oleh lima fraksi yang tidak pernah ngantor lagi,” katanya.

Semua permasalahan yang dilewati dewan harus ada namanya pembahasan kata Darmizar dan juga ada namanya paripurna.

“Kami yang hadir 5 Fraksi ini tidak bisa mencukupi Kuorum Paripurna, jadi, sehingga kegiatan kegiatan di depan ini selalu terhambat,” jelasnya.

Menurutnya lagi, 5 Fraksi yang juga dipilih guru mewakili suara guru di DPRD, lebih memilih untuk tidak hadir dilembaga DPRD.

“Inilah alasan ketua membagikan surat penolakan ngantor dari mereka 5 fraksi, partai partai yang tidak mau hadir di paripurna dewan ini, ini supaya sama sama untuk kita ketahui,” ucap Darmizar geram.

Darmizar mengatakan kepada para guru bapak dan ibu melalui hearing ini, kami berharap agar mengetuk pintu, mengetuk hati mereka anggota DPRD yang tidak ngantor.

Darmizar mencontohkan bahasa bujukan “balik saja pak, anak bapak tidak akan datang dengan niniak mamak menjemput.

Supaya apa yang sudah disampaikan oleh sekda, apa yang disampaikan oleh ketua, dan dikhawatirkan oleh BKPP masalah gaji, dapat kita selesaikan dalam waktu dekat ini tutup Darmizar.(h).

Print Friendly, PDF & Email

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *