Bukittinggi,metrosumatra.com.
Da’i Sumatera Barat Buya Dr. Syofyan Hadi kemukakan bahwa hidup tenang itu akan dapat diraih jika sungguh-sungguh hidup mengikuti cara Qur’an.
Dijelaskannya, dalam Qur’an diajarkan bahwa ketenangan hidup itu akan diraih jika bebas dari dosa yang menghalangi kita dari Allah Ta’ala dan kesalahan yang merusak hubungan sesama manusia.
Berbicara pada Majelis Silaturahim Keluarga Besar Universitas Islam Negeri (UIN) Bukittinggi, Rabu, 17/4/2024, Dr. Syofyan Hadi menjelaskan urgensi melepaskan hati dari belenggu dosa di hadapan Allah Ta’ala.
“Ketenangan batin itu menyaratkan kejujuran kita harus di hadapan Allah Ta’la dan bersungguh-sungguh bertobat diiringi dengan kerelaan untuk saling berbaikan dengan manusia, ” ungkapnya.
Upaya harmonis dalam hubungan dengan manusia itu, lanjutnya, sedikit rumit sebab manusia itu punya keragaman karakter. “Pada titik inilah, kita mesti berupaya memahami karakter manusia itu sembari tetap berprilaku dengan akhlak mulia, ” jelasnya.
Ditambahkannya, cara berkomunikasi jika tidak berhati-hati dapat menjadi pemicu utama retaknya keharmonisan dalam hubungan sesama manusia.
Menurut dosen UIN Imam Bonjol Padang itu, diantara ayat Qur’an yang memandu jiwa kita dalam menata hubungan sesama manusia adalah surah At-Taghabun ayat 14.
Dijelaskannya, melalui ayat itu Allah Ta’ala mengingatkan kita akan potensi konflik yang dapat bersumber dari orang-orang terdekat kita, terutama pasangan hidup dan anak-anak sendiri.
“Menyelesaikan konflik dengan mau memberi maaf, melupakan kesalahan, dan mengganti perilaku buruk dengan kebaikan adalah cara Qur’ani yang diajarkan Allah Ta’ala dalam ayat itu, ” ulasnya.
Dalam kesempatan itu, Rektor UIN Bukittinggi Prof. Dr. Ridha Ahida, mengajak seluruh keluarga besar di kampus itu untuk senantiasa memperbaiki diri baik dalam konteks ibadah kepada Allah Ta’ala maupun keharmonisan sesama manusia. (Ir/STM)