News  

Wali Nagari Padang Ganting Mendampingi Tim Ahli KESTI Sumatera Barat meninjau Pemakaian Pupuk Eco Farming

Padang Ganting, metrosumatranews.com. Demplot aplikasi pemakaian pupuk organik Super Eco Farming di sawah Amirudin S.Pd. di Padang Ganting diharapkan dapat jadi rujukan oleh petani di Nagari tersebut untuk dijadikan contoh pemakaian pupuk organik itu dibandingkan dengan pupuk kimia yang selama ini dipakai oleh petani pada umunya.

Wali Nagari Padang Ganting Marsal Umar yang mendampingi tim ahli Klinik Eco $ahabat Tani Indonesia KESTI Sumatera Barat Novrizal dan pemilik sawah Amiruddin yang meninjau langsung sawah tersebut Rabu kemaren mengaku cukup puas dengan kondisi padi yang sudah mulai berbuah diperkirakan dalam 20 sampai 25 hari lagi akan di panen.

Menurut Wali Nagari Padang Ganting yang juga sudah mencoba langsung penggunaan pupuk organik itu sangat baik hasilnya dan diharapkan dapat dijadikan pupuk andalan bagi petani apalagi saat ini banyak petani yang mengeluh dengan harga pupuk kimia yang tinggi dan sulit pula untuk mendapatkanya. Semoga kehadiran pupuk organik Eco Farming itu dapat mengatasi kesulitan petani mendapatkan pupuk ujarnya.

Sementara itu Nofrizal yang juga Penyuluh Pertanian Senior selama lebih 30 tahun berdinas selaku ASN di Sawah Lunto juga telah meneliti dan membuktikan dibeberapa demplot kepada lahan petani terbukti memang cukup baik hasilnya. Selain dapat menghemat biaya juga dapat meningkatkan produksi. Apalagi pupuk organik Eco Farming ini mendapatkan sangat mudah dan harganya juga terjangkau oleh petani harganya pun tidak naik turun seperti pupuk yang lain.

Amiruddin yang baru pertama memakai pupuk organik ini merasakan harga Rp.250.000 satu Kotak atau satu Tube tidak mahal apa lagi dapat dipakai untuk 20 tengky penyemprotan pada lahan 500 M persegi itu. Menurutnya selama ini setidaknya 2 karung pupuk kimia digunakan dengan harga lebih Rp.400.000. Sekarang hanya ditambah separoh pupuk kimia saja pagi.

Seperti yang dipraktekkan ya pada sawah yang ditinjau tim ini sudah disemprot sebanyak 5 (lima) kali sesuai petunjuk mentornya Marwan sebagi Stockis untuk Tanah Datar dimulai sejak 5 hari sebelum tanam sampai usia padi 56 hari atau berjarak 15 hari setiap kali penyemprotan dengan pemakaian 4 (empat) tengky sekali pemakaian ujarnya. Hari ini sudah penyemprotan terakhir terbukti padi dengan varitas Kuriak Kusuik ini cukup menggembirakan hati saya ujarnya.

Jumlah anakanya setelah dihitung rata rata 40 batang setiap rumpun bahkan ada yang lebih. Panjang tangkainya juga lebih 25 Cm padahal menurut standarnya banyak anakan paling banyak 30 dan panjang tangkai kurang dari 25 Cm. Rumpun besar dan lebat buahnya serta hijaunya berbeda dengan padi yang lain disekitar lokasi itu yang umurnya sama.

Direncanakan panen perdana padi dengan pupuk organik Eco Farming di Padang Ganting ini direncanakan akanndi panen oleh Wakil Gubernur Sumatera Barat bersama Bupati Tanah Datar Eka Putra SE beserta Kepala Dinas Pertanian Provinsi Sumatera Barat sekaligus peresmian terbentuknya Klinik Eco Sahabat Tani Atau KESTI kabupaten Tanah Datar seperti yang digagas oleh koordinator Kesti Sumatera Barat Ummy Oryza atas permintaan Wakil Gubernur sendiri ketika Audiensi dengan beliau bulan lalu di Kantor Gubernur Sumbar sebut Nofrizal tim Ahli Kesti itu (M/STM)

Print Friendly, PDF & Email

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *