Lintau,metrosumatranews.com. Gubernur Sumatera Barat diwakili Kepala Dinas Pariwisata Sumatera Barat Novrial mengatakan menurut survei wisatawan datang ke Sumatera Barat paling banyak melihat budaya setempat, selain kuliner dan alamnya, maka dari itu digelarnya Festival Pesona Adat Nagari bertema Tapak Tilas Sumpah Sati Bukik Marapalam mampu memenuhi kebutuhan tujuan wisata dimaksud.
“Selain untuk melihat budayanya, data juga menunjukan bahwa wistawan datang ke Sumatera Barat 73 persennya berusia di bawah sekitar 30 tahun, selanjutnya, dari sosial media berkontribusi mendatangkan wisatawan sekitar 52 persen, hal inilah yang bertepatan dengan data, fakta dan rencana kita ke depannya untuk mengadakan acara seperti hari ini lagi, dimasa akan datang,” ujar Novrial.
Ia menambahkan bahwa acara yang digagas dengan live streaming mampu memberikan dampak positif untuk promosi wisata, “Sebagai contoh, kami telah mengadakan acara serupa dengan konsep seperti ini (live streaming) dan mampu menjangkau sekitar 66.000 viewer, karena itulah kami optimis bahwa acara ini sangat luar biasa efeknya guna menjaga brand image kabupaten Tanah Datar, mudah-mudahan ini menjadi inspirasi karena tidak selamanya festival itu dilaksanakan secara tatap muka,” ujar Novrial dalam sambutannya yang turut dihadiri Anggota DPRD Tanah Datar Nurzal dan Istiqlal, beberapa kepala OPD Tanah Datar, Camat Lintau Buo Utara Zulkifli Idris, LKAAM Tanah Datar, tokoh masyarakat dan tamu undangan lainnya.
Sebagaimana Bupati Tanah Datar Eka Putra, SE didampingi Ny. Lise Eka Putra membuka acara Festival Pesona Adat Nagari bertema Tapak Tilas Sumpah Sati Bukik Marapalam yang pertama kali diselengarakan di Luhak Nan Tuo tanpa adanya penonton sebagai antisipasi penyebaran covid-19, bertempat di Puncak Pato Nagari Batu Bulek, Kecamatan Lintau Buo Utara, Minggu (4/7/2021).
Difasilitasi oleh Dinas Pariwisata Provinsi Sumatera Barat bersumber dari pokok pikiran (Pokir) Komisi II anggota DPRD Provinsi Sumatera Barat Jefri Masrul, acara itu dikemas secara live streaming yang bisa disaksikan di Channel YouTube Disparsumbar atau Facebook lintau.id.
Tujuan dari acara tersebut, yaitu sebagai ajang promosi pesona budaya, wisata dan ekonomi kreatif anak nagari Batu Bulek pada khususnya, yang akan berdampak positif pada perkembangan perekonomian masyarakat sekitar.
Dalam sambutannya, Bupati Eka Putra mengapresiasi kegiatan tersebut, walaupun di tengah-tengah pandemi covid-19, pihak penyelenggara mampu berinovasi sehingga acara terselenggara dengan baik.
“Meskipun kita sedang menghadapi pandemi covid-19, festival alek anak nagari ini, dapat kita laksanakan, tentu tidak terlepas dari penerapan protokol kesehatan yang ketat, dengan memanfaatkan ruang virtual, sebagai wadah promosi, diharapkan dapat menjangkau lebih luas lagi, sehingga berdampak pada pertumbuhan ekonomi, ini tentu sebuah inovasi dalam penyelenggaraan acara di masa ini, ” ujar Bupati Eka.
Sekilas sejarah terkait Sumpah Sati Bukik Marapalam, di mana kaum adat dan kaum ulama menghasilkan perjanjian yang menjadi filosofi masyarakat di Minangkabau dari dulu hingga sekarang, yakni Adat Basandi Syarak, Syarak Basandi Kitabullah (ABS-SBK).
Saat ini, kondisi Puncak Pato tempat perjanjian itu diikrarkan, kini telah mengalami perubahan signifikan dengan renovasi dan pembangunan kios dengan anggaran Rp. 2 milyar lebih dan akan ditingkatkan untuk ke depannya.
“Pembangunan kawasan puncak pato diharapkan akan terus ditingkatkan, karena objek wisata ini adalah salah satu ikon pariwisata di Tanah Datar dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat,” ujar Bupati Eka. (h/STM)