Bupati Tanah Datar Membuka Pelatihan Peningkatan Inovasi dan Higienitas Sajian Kuliner

Batusangkar, metrosumatranews.com.
Bupati Tanah Datar Eka Putra sampaikan apresiasi kepada Disparpora Tanah Datar yang giat menggelar pelatihan untuk meningkatkan kunjungan wisata dan kenyamanan pengunjung selama berada di Kabupaten Tanah Datar.

Itulah penyampaian Bupati Tanah Datar saat membuka pelatihan peningkatan inovasi dan higienitas sajian kuliner, yang digelar Dinas Pariwisata Pemuda dan Olahraga Kabupaten Tanah Datar di Hotel Emersia Batusangkar, Selasa (21/09/2021).

Turut hadir pada acara tersebut Kepala Dinas Parpora Abdul Hakim, Kepala Dinas Kesehatan Yesrita, Kepala PTSP Zaratul Khairi dan undanganlainnya.

Bupati pun sampaikan dimasa pandemi covid -19 saat ini tentunya berpengaruh dengan kunjungan wisata, untuk itu perlu ditingkatkan daya tarik pengunjung dengan mengedepankan keramah tamahan, bersih, kehigienis yang akan mewujudkan kenyamanan.

“Utamakan keramahan, kehigienisan dan daftar harga yang jelas di setiap lokasi objek wisata, itu akan sangat menarik kunjungan wisata ke Tanah Datar”, pesan Bupati kepada seluruh peserta pelatihan.

Ditambahkannya, Kabupaten Tanah Datar juga di kenal dengan budayanya, untuk itu mari kita berikan senyuman dan tampilkan kesopanan dalam memberikan pelayanan kepada pengunjung.

Dengan begitu, Bupati meminta pelaku UMKM terutama peserta pelatihan bisa memanfaatkan peluang ini untuk menggali ilmu dalam meningkatkan inovasi dan higienitas sajian kuliner.

Kepala Dinas Parpora, Abdul Hakim mengatakan, kegiatan ini diikuti sebanyak 50 peserta yang berasal dari pengelola usaha kuliner, serta karyawan dibidang usaha jasa makanan dan minuman pada destinasi yang ada di Tanah Datar.

“Ini untuk meningkatkan pengetahuan, motivasi dan kemampuan para pengelola usaha kuliner dalam berinovasi, serta meningkatkan higienitas sajian kulinernya agar lebih berkualitas dan bernilai jual,” kata Abdul Hakim.

Dalam pelatihan yang digelar selama tiga hari kedepan ini, pihaknya juga mendatangkan narasumber dari unsur pemerintahan, akademisi, industri dan praktisi.

Sedangkan pelatihan itu sendiri dilaksanakan dengan menggunakan metode ceramah atau tanya jawab serta diskusi, kemudian praktik penerapan inovasi dan higienitas dalam sajian. (Pro/STM)

Print Friendly, PDF & Email

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *