News  

Pasien Rasakan Pelayanan RSUD Telukkuantan Mengecewakan

Kuansing,metrosumatranews.com.
Komisi III DPRD Kabupaten Kuansing yang membidangi kesehatan melakukan inspeksi mendadak (Sidak) ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Telukkuantan, Rabu (18/5).

Kegiatan inspeksi mendadak yang digelar pukul 09.30 WIB itu berawal terkait dengan pelayanan kesehatan di RSUD Kuansing yang dikeluhkan masyarakat.

Sidak yang dipimpin langsung Ketua Komisi III Romi Alfisah Putra bersama anggota diantaranya Agung Rahmat, Syafril, Jhonson Sihombing, Naswan, Sutoyo dan Hamzah Halim.

Rombongan Komisi III DPRD Kuansing diterima Dirut RSUD Dr Irvan Husein dan beberapa pejabat struktural di RSUD Telukkuantan.

Kemudian, rombongan dari Komisi III didampingi dr Irvan Husein melihat langsung suasana pelayanan poliklinik, IGD, ruang laboratorium hingga parkir.

Dalam sidak tersebut, Ketua Komisi III Romi Alfisah Putra menilai pelayanan kesehatan di RSUD Telukkuantan tidak maksimal atau mengecewakan. Karena pihaknya menemukan banyak keluhan terkait pelayanan kesehatan.

“Padahal BLUD yang dikelola RSUD hampir Rp26 miliar. Sementara pelayanan mengecewakan, itu yang disayangkan,” katanya.

Selain itu, kata Romi, fasilitas kesehatan yang tidak layak, kebersihan, tenaga kesehatan kurang hingga parkir yang semrawut menjadi faktor minimnya pelayanan di RSUD Telukkuantan.

“Kami menerima banyak keluhan masyarakat soal layanan kesehatan. Artinya ini belum mencerminkan pelayanan yang maksimal,” katanya.

Ia membeberkan, hasil sidak banyak pelayanan yang tidak sesuai dengan harapan masyarakat. Misalnya, pengambilan obat terlalu lambat hingga dokter yang tidak ada ditempat.

“Jam kerja harus di patuhi. Walaupun pasiennya sudah habis, dokter harus standby. Jangan seperti itu lagi,” katanya.

Selain itu lanjutnya, pelayanan pasien rawat jalan yang kurang maksimal. Karena ditemukan pasien yang harus antre mulai pukul 09.00 WIB hingga pukul 12.00 WIB.

“Kalau seperti ini kasihan masyarakat. Jadi perlu ditata kembali sistem antreannya,” katanya.

Dewan juga menyoroti kebersihan RSUD yang banyak sampah. Seperti beton-beton besi sisa pembangunan tidak dibersihkan dan sampah lainnya sehingga mengganggu kenyamanan pasien.

“Beton-beton beserak, mengganggu kenyamanan. Parkir juga tidak ditata dengan baik,” katanya.

Sementara di ruang laboratorium, dewan menerima keluhan terkait tenaga kesehatan dan alat analisa penyakit yang masih kurang. Untuk sementara ruang laboratorium juga digunakan untuk ruang analisa penyakit.

“Kata Sekda dulu ada alat cuci darah (Hemodialisa), setelah kita cek belum ada. Maka kita minta komitmen pemerintah merealisasikannya,” katanya.

Sementara untuk pelayanan UGD, kata Romi, pelayanannya sudah bagus dan nyaman. Meski begitu, masih membutuhkan tenaga kesehatan untuk membantu pelayanan.

“UGD sudah bagus, tapi tenaga kesehatannya masih kurang,” katanya.

Padahal katanya, Pemerintah wajib menjamin kesehatan untuk setiap masyarakatnya. Sementara fasilitas layanan kesehatan yang ada saat ini belum memadai.

“Kalau seandainya ada pelayanan RSUD tak sesuai dengan masyarakat, laporkan ke DPRD,” tegas Romi.(h).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *