Salimpaung,metrosumatranews.com.
Setiap pelaksanaan khatam al quran selalu dilakukan secara prosesi adat yang diawali dengan pelepasan pawai taaruf oleh niniak mamak dan masyarakat, lalu dilanjutkan dengan mengaji dan syukuran dimulai dengan alur pasambahan oleh para niniak mamak.
Itulah yang disampaikan Wali Nagari Situmbuk Epi Mardian Dt Paduko Majo Kayo, Minggu (10/7/2022) lalu di Surau Balai Diateh Jorong Patir Nagari Situmbuk Kecamatan Salimpaun Kabupaten Tanah Datar yang dihadiri oleh Bupati Tanah Datar Eka Putra.
Dalam kegiatan tersebut turut hadir Ketua anggota DPRD Tanah Datar Azwar Rabain, Kadis Perpustakaan dan Arsip Erizal Ramli, Kabag Prokopim Dedi Tri Widono, Camat Salimpaung Herru Rahcman, Wali Nagari Situmbuk, KAN, BPRN, tokoh masyarakat dan perantau serta wali murid peserta khatam.
Lanjut Wali Nagari, perayaan Khatam Al Quran merupakan suatu tradisi yang dilakukan oleh masyarakat Minangkabau, namun khusus di Nagari Situmbuk kecamatan Salimpaung khatam Al Quran dipadukan dengan prosesi adat.
Sebagaimana kata Wali Nagari Situmbuk itu, tahun ini merupakan perayaan Khatam Al Quran angkatan 21 di Surau Balai Diateh Jorong Patir, dan diikuti oleh 41 orang santriwan dan santriwati.
Bupati Tanah Datar pada acara tersebut mengatakan Khatam Al Quran yang dilaksanakan merupakan bentuk realiasi salah satu program unggulan pemerintah daerah yakni Satu Rumah Satu Hafizh.
“Khatam Al-Qur’an yang terlaksana hari ini, merupakan bentuk dukungan masyarakat untuk mewujudkan percepatan salah satu program unggulan 1 Rumah 1 Hafizh,” ujar Bupati.
Guna menciptakan masyarakat yang madani dan meningkatkan kehidupan beragama, beradat dan berbudaya tambah Eka Putra, Pemkab Tanah Datar terus mendorong berbagai kegiatan keagamaan.
Bupati Eka Putra juga mengapresiasi perayaan khatam al quran yang dilaksanakan di Surau Balai Diateh, karena pelaksanaannya dipadukan dengan prosesi adat sehingga berbeda dengan yang lain.
“Ini perlu dilestarikan, dan kedepannya juga bisa di usulkan oleh nagari untuk program unggulan satu nagari satu ivent. Tradisi seperti ini perlu di jaga dan dilestarikan, dan bisa dimasukkan dalam program satu nagari satu ivent sebagai salah satu kearifan lokal yang masih tetap dilaksanakan dan bisa menjadi contoh bagi nagari lain,” tambah Bupati.
Bupati Eka juga berharap kepada guru dan orang tua untuk terus membimbing anak-anaknya agar nantinya menjadi anak yang tangguh, taat kepada allah, dengan tujuan agar dengan sendirinya anak-anak akan terbentengi dari kegiatan negatif seperti pergaulan bebas, narkoba dan lainnnya.
Diakhir arahannya Bupati sampaikan selamat kepada peserta khatam dan berpesan untuk terus mengaji dan memperdalam ilmu agama. “Jangan sampai berhenti membaca al quran karena sudah khatam, khatam al quran bukan berarti tamat dan berhenti membaca al quran,” pesan Bupati. (hd/STM).