Budaya  

Rangkiang Menambah Keagungan Museum Istano Basa Pagaruyung

Oleh : Masriwal STM

Sebagaimana di Minangkabau jika sebuah rumah gadang tidak lengkap apabila didepannya tidak ada rangkiang. Sebab Sebuah rumah gadang dengan rangkiang didepannya menambah keanggunan rumah gadang tersebut.

Kendati dari segi artistik menambah keindahan dan semaraknya rumah gadang bila rangkiang ada didepannya. Namun lebih dari itu rangkiang mempunyai arti yang lebih dalam lagi, bila dikaitkan    dengan falsafah hidup dan kehidupan orang Minangkabau.

Sementara dari segi ekonomi menunjukkan bahwa penghuni rumah gadang berada dalam kecukupan dari segi material. Rangkiang adalah bangunan untuk menyimpan padi. tempat menyimpan padi yang lain yaitu lumbuang dan kapuak namun tidak terletak didepan rumah gadang.

Bangunan rangkiang sesuai dengan gaya bangunan rumah gadang yaitu beratap ijuk dan diberi bergonjong, malahan ada pula yang diberi ukiran. Tiang penyangganya sama tinggi dengan tiang  rumah gadang, bentuknya ramping, besar keatas, dan lebih kecil kebawah.

Untuk memasukkan padi atau mengambilnya dipergunakan tangga, sebab pintu rangkiang ini terletak pada bagian atas. Tangga yang dipergunakan bisa dipindah-pindahkan dengan demikian tangga tidak menyatu dengan bangunan rangkiang. Bila sudah dipergunkan tangga tadi lalu disimpan didalam kandang rumah gadang.

Di Minangkabau atau Museum Istano Basa Pagaruyung nama rangkiang bermacam-macam sesuai dengan kegunaan dari padi yang disimpan dalam rangkaian tsb.

Dari literatur yang dikumpulkan mengemukakan ada sembilan macam rangkiang : 1).Sitinjau Lauik atau kapuak adat jo pusako. Kegunaannya untuk hal-hal yang berkaitan dengan  acara adat, spt mendirikan penghulu, kematian dll.

2).Mandah Pahlawan atau kapuak tuhuak parang. Kegunaannya untuk makanan bagi orang-orang yang mempertahankan  kampung halaman dari musuh yang datang, 3).Harimau Paunyi Koto atau kapuak pembangunan nagari. Untuk membangun nagari dana dapat diambil  dari rangkiang ini.

4).Sibayau-bayau disebut juga kapuak salang tenggang. Kegunaannya untuk membantu orang-orang yang  sedang dalam kesempitan, 5).Sitangka lapa atau  kapuak gantuang tungku. Isi rangkiang ini dipergunakan bila terjadi paceklik.

6).Galuang bulek basandiang atau kapuak abuan penghulu. Kegunaannya untuk penghulu yang ada dalam kaum tsb. Untuk menjalankan tugasnya sehari-hari ada jaminan ekonominya,7).Garuik Simajo Labieh atau kapuak abuan sumando. Orang sumando juga mempunyai abuan untuk kepentingan  anak isterinya.

8).Gadang Bapantang Luak, kegunaannya untuk makanan harian anggota keluarga rumah gadang, dan 9).Kaciak Simajo Kayo atau kapuak abuan rang mudo. Kegunaannya untuk anak muda yang ada dalam rumah gadang seperti untuk keperluan kimpoi maka dia membutuhkan sesuatu dan  biayanya diambil dari rangkiang ini.

Sumber : H. Djafri Dt. Lubuk Sati Dsn atau http://coretananakminang.blogspot.com/2014/04

Print Friendly, PDF & Email

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *