Budaya  

Makna Tiang Pada Museum Istana Basa Pagaruyung

Olehj : Masriwal STM

Sebagaimana kita ketahui bahwa tiang bangunan Istano Basa Pagaruyung terdiri dari 72 buah tiang, 3 lantai dan 11 gonjong.

Pengelompokan tiang bangunan Istano Basa Pagaruyung dibagi menjadi 6 kelompok, masing-masing kelompok mewakili dan melambangkan peran yang berbeda sesuai dengan letak dan fungsi masing-masing.

Tiang Panagua Alek Deretan yang pertama dari depan dinamakan tiang panagua alek yang mewakili dan melambangkan peran penghulu kaum sebagai penasehat dari setiap pertemuan, kegiatan sosial dan keramaian ditengah-tengah masyarakat, deretan tiang panagua alek juga dinamakan tiang tapi.

Tiang Temban Deretan yang kedua dari depan dinamakan tiang temban yang mewakili dan melambangkan keramah-tamahan, suka menerima tamu dan suka menolong tanpa membedakan agama,  bangsa dan warna kulit, tapi berdasarkan saling pengertian.

Tiang Panjang Deretan yang ketiga dari depan dinamakan tiang panjang yang mewakili dan melambangkan kemampuan pemimpin, cendikiawan Minangkabau.

Dimana kemampuan dalam mengorganisir, memimpin, menciptakan, memberi, menjaga dan melindungi stabilitas, persatuan dan kesatuan kerajaan dalam semua aspek kehidupan, deretan Tiang Panjang juga dinamakan tiang Simajolelo.

Tiang Puti Bakuruang Deretan yang keempat dari depan dinamakan tiang puti Bakuruang yang mewakili batas ruangan yang satu dengan yang lain dan melambangkan batas-batas ruang gerak dan tanggung jawab urang sumando dirumah istrinya, tiang puti bakuruang juga dinamakan tiang biliak.

Tiang Suko Dilabo Deretan tiang yang paling belakang dinamakan tiang suko dilabo yang mewakili kaum wanita sebagai ibu, pendamping suami, pelaksana adat dan kebudayaan,

Tiang Suko Dilabo ini melambangkan komitmen kaum wanita untuk menyajikan yang terbaik yang bisa mereka lakukan demi kelangsungan hidup, keutuhan keluarga, kaum, adat dan kebudayaan Minangkabau,

Tiang Salek Istilah tiang salek berarti deretan tiang yang dipasang antara rasuak atas dan bawah, Ia terletak antara tiang puti bakuruang dan tiang dapua tapi dibalik kain kelambu di dalam kamar.

Sebagaimana Tiang Salek mewakili dan melambangkan peran generasi muda dan generasi penerus masyarakat Minangkabau dan merelakan Adat dan Kebudayaan Minangkabau akan diwariskan.

Sumber : Proposal tugas akhir  Farhan Sujali Jurusan Manajemen Informatika Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam IAIN Batusangkar

Print Friendly, PDF & Email

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *